Kalsel

Saksi Kunci Kasus Suap Bupati HSU Meninggal Dunia

apahabar.com, AMUNTAI – Salah satu saksi kasus suap dan gratifikasi Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Abdul…

Featured-Image
Pasca-meninggalnya Fitri, warga langsung berdatangan ke rumah duka yang berada di tepi sungai Amuntai atau di bawah sekitar jembatan Paliwara. Foto: Istimewa

bakabar.com, AMUNTAI – Salah satu saksi kasus suap dan gratifikasi Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Abdul Wahid meninggal dunia. Ia adalah Hidayatul Fitri.

"Iya meninggal tadi pagi di RS Pambalah Batung," ujar sumber media ini di Amuntai, Kamis (25/11) siang.

Fitri dikenal sebagai mantan ketua RT di Paliwara, sebuah daerah di Amuntai Tengah.

Nama Fitri masuk dalam daftar terperiksa terkait kasus suap pengadaan proyek irigasi Banjang dan Kayakah yang berujung penangkapan Abdul Wahid.

Fitri dikenal warga sebagai orang dekat Bupati Wahid. Dia juga disebut-sebut sebagai pengelola percetakan sablon digital printing yang baru saja dibeli Wahid.

22 November, penyidik KPK memeriksa 16 saksi untuk perkara suap Bupati Abdul Wahid di Mapolres HSU.

Selain Fitri, KPK juga memanggil Gusti Iskandar dari PT Khuripan Jaya, Direktur PT Putera Dharma Raya Erik Priyanto, Khairil dari CV Aulia Putra, Kariansyah dari CV Khuripan Jaya.

Kemudian Akhmad Farhani dari PT Surya Sapta Tosantalina; karyawan PT Cahya Purna Nusaraya, Akhmad Syaiho; PNS Dinas PTSP dan Penanaman Modal Kabupaten HSU, Rohana; Wahyuni, swasta.

Selanjutnya Heri Wahyuni, pensiunan PNS atau mantan Plt Kepala BKPP Kabupaten HSU; Ratna Dewi Yanti, konsultas pengawas rehabilitasi jaringan irigasi DIR Banjang Desa KArias Dalam Kecamatan Banjang; Kepala Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran pada BPN Kabupaten Amuntai, Muhammad Mathori; anggota DPRD Tabalong PDIP, Rini Irawanty, dan beberapa pihak swasta, seperti Lukmah Hakim, dan Anshari, Baihaqi.

Fitri dilaporkan sempat memenuhi panggilan itu hingga akhirnya mengeluh sakit.

Ia sempat dirawat di Rumah Sakit Pambalah Batung Amuntai sejak tadi malam

“Saya mendapat telepon dari teman tentang meninggalnya Fitri, saya sempat minta memastikannya lagi karena takutnya hoaks,” katanya.

“Setelah beberapa saat, teman tadi nelpon lagi dan memastikan kalau Fitri meninggal dunia,” sambungnya.

Kabar meninggalnya Fitri juga telah diumumkan di langgar atau musala di RT 08 Kelurahan Paliwara.

Langgar tersebut berjarak satu bangunan dari lokasi penyitaan bangunan klinik Abdul Wahid.

Pasca-pengumuman tersebut, warga langsung berdatangan ke rumah duka yang berada di tepi sungai Amuntai atau di bawah sekitar jembatan Paliwara.

Warga juga mendirikan tenda di sekitar rumah almarhum Fitri.

KPK sebelumnya menetapkan Bupati Hulu Sungai Utara Abdul Wahid sebagai tersangka suap pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, tahun 2021-2022.

Perkara ini berawal dari operasi tangkap tangan tim KPK pada 15 September 2021 di Hulu Sungai Utara.

KPK juga telah menetapkan beberapa pihak sebagai tersangka, yaitu pelaksana tugas Kepala dinas Pekerjaan Umum Dinas PUPR Kabupaten Hulu Sungai Utara, Maliki; Direktur CV Hanamas Marhaini (MRH); dan Direktur CV Kalpataru Fachriadi (FH).

Komentar
Banner
Banner