Nasional

Sah! PPKM Level IV Diperpanjang sampai 16 Agustus

apahabar.com, BANJARMASIN– Pemerintah pusat mengumumkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level IV diperpanjang. Menko Kemaritiman dan…

Featured-Image
Duta Mall Banjarmasin sepi saat PPKM Level IV. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN– Pemerintah pusat mengumumkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level IV diperpanjang.

Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan, menyatakan PPKM level IV diperpanjang hingga 16 Agustus.

“Atas arahan presiden, PPKM 4, 3, 2, akan diperpanjang hingga 16 Agustus,” kata Luhut dalam siaran langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (9/8).

Sebelumnya, pemerintah pusat memutuskan PPKM level IV diperpanjang 3-9 Agustus. Pada periode ini, ada 141 kabupaten/kota di Indonesia yang menerapkan PPKM level IV.

Diketahui, sebelumnya PPKM level IV sudah diterapkan pada 21 Juli-2 Agustus.

Sebelum menggunakan istilah PPKM per level, kebijakan pembatasan kegiatan menggunakan istilah PPKM darurat yang diterapkan pada periode 3-20 Juli.

Banjarmasin Siap Ikuti

Lantas, bagaimana dengan Banjarmasin?

Melihat Situasi Terkini Covid-19 di Banjarmasin, PPKM Level IV Berlanjut Jilid III

Situasi ibu kota Kalimantan Selatan masih dalam tren penularan Covid-19 tinggi dengan kapasitas respons terbatas.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

Namun Pemkot Banjarmasin sampai malam ini belum memutuskan apakah akan memperpanjang PPKM hingga jilid III.

Padahal PPKM Level IV Banjarmasin berakhir Minggu kemarin (8/9). Namun berdasar hasil rapat evaluasi Satgas Covid-19 dan Tim Pemkot Banjarmasin tidak membuahkan hasil pada Senin (9/9).

Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina menyebutkan bahwa menunggu keputusan Presiden RI Joko Widodo pada malam ini.

"Hari ini tidak mengambil keputusan dilanjutkan dan tidak. Kita menunggu pengumuman pak Presiden malam ini," ujarnya, siang tadi.

Menurutnya keputusan Jokowi berlaku untuk seluruh Indonesia. Termasuk 13 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

"Kita mengikuti pemerintah pusat. Siapa yang mengumumkan kita siap," ucapnya.

Adapun jumlah kasus terkonfirmasi positif-19 masih tinggi di Banjarmasin. Periode 8 Agustus, meminjam catatan Dinkes, ada 1846 kasus aktif, sembuh 11074 dan meninggal 337 meninggal. Isolasi mandiri (Isoman) 400 orang dan Isolasi di RS 1446 orang.

Situasi Banjarmasin

Ironi PPKM Level IV Banjarmasin: Anggaran Miliaran, Mobilitas Warga Malah Naik!

Situasi ibu kota Kalimantan Selatan masih dalam tren penularan Covid-19 tinggi dengan kapasitas respons terbatas.

Meminjam catatan Kementerian Kesehatan, pada periode 7 Agustus ditemukan 127 kasus terkonfirmasi di Banjarmasin, rawat inap 88, dan meninggal 8. Banjarmasin menjadi penyumbang kasus terbanyak kedua di Kalsel setelah Banjarbaru. Tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakitnya alias BOR mencapai 67 persen. Standar WHO tidak boleh melebihi 60 persen.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

Masih dalam periode yang sama, Barito Kuala, dan Banjarbaru menjadi dua daerah dengan BOR tertinggi di Kalsel, masing-masing 91 persen dan 90 persen.

Sementara, tingkat positivitas Banjarmasin berkisar 43 persen, dengan rasio kontak erat 0,2. Standar WHO tingkat positivitas di daerah mesti kurang dari 5 persen, atau lebih dari 14 orang dilakukan tracing ketika didapati kasus.

Sebagai pembanding, masih meminjam catatan Kementerian Kesehatan, pada 3 Agustus, Banjarmasin memiliki 164 kasus terkonfirmasi, rawat inap 81, dan meninggal 6.

Kala itu, Banjarmasin menjadi penyumbang kasus terbanyak ketiga di Kalsel setelah Banjarbaru, dan Tanah Laut. Sementara, tingkat positivitas Banjarmasin berkisar 47%, rasio kontak erat 0,7, dengan BOR berkisar 66%.

Penurunan tidak signifikan terhadap kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Banjarmasin selama periode itu, menurut Anggota Tim Pakar Covid-19, Universitas Lambung Mangkurat, Hidayatullah Muttaqin lebih karena jumlah testing yang menurun.

"Selama dua pekan PPKM insidensi penduduk yang dirawat di RS per 100 ribu penduduk justru naik, insidensi kasus kematian juga justru naik," ujar Taqin dihubungi bakabar.com, Senin siang.

Berdasarkan asesmen situasi Covid-19, Kementerian Kesehatan RI masih menempatkan Banjarmasin pada situasi level 4.

Terbatasnya kapasitas respons sistem kesehatan perlu jadi perhatian lain, yang mana angka tingkat positivitas masih di atas 40 persen, kontak erat masih nol koma sedangkan BOR di atas 65 persen.

"Bukan pekerjaan mudah untuk memperlambat laju kasus infeksi Covid-19, menurunkan risiko masyarakat terpapar virus Corona. Tidak ada yang instan dan dapat dicapai dalam waktu singkat. Semuanya perlu keseriusan dengan mengerahkan segenap sumber daya yang dimiliki," jelasnya.

Dilengkapi oleh Bahaudin Qusairi

Pakar ULM: Pelacakan Covid-19 di Banjarmasin Mendekati Nol!



Komentar
Banner
Banner