bakabar.com, JAKARTA – Pada perdagangan di pasar spot, Rabu (25/5) pagi, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.651 per dolar AS.
Rupiah diketahui menguat 10 poin atau 0,07 persen dari Rp14.661 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya.
Di eksternal, mata uang Asia terlihat bergerak bervariasi di hadapan dolar AS. Tercatat, peso Filipina melemah 0,05 persen, ringgit Malaysia menguat 0,06 persen, dolar Singapura melemah 0,13 persen, won Korea Selatan menguat 0,14 persen, baht Thailand melemah 0,26 persen, yuan China melemah 0,11 persen.
Kemudian, dolar Hong Kong stagnan dan yen Jepang menguat 0,01 persen.
Sebaliknya, mayoritas mata uang negara maju melemah terhadap dolar AS. Rinciannya, euro Eropa melemah 0,02 persen, dolar Australia melemah 0,28 persen, dan poundsterling Inggris melemah 0,07 persen, dolar Kanada melemah 0,08 persen, dan franc Swiss melemah 0,17 persen.
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan memproyeksi rupiah bergerak melemah hari ini. Sebab, jarak bunga acuan BI dan The Fed semakin dekat.
Saat ini, BI masih menahan suku bunga acuan di level 3,5 persen. Sementara, The Fed sudah mengerek bunga acuan 50 basis poin ke level 0,75 persen-1 persen.
BI memproyeksi bunga acuan The Fed terus meningkat hingga ke level 2,75 persen sampai akhir 2022. Jika bunga acuan BI tetap di level 3,5 persen sampai akhir tahun, maka posisinya tak akan jauh berbeda dengan bunga AS.
“Dengan BI tidak mengubah kebijakannya jarak suku bunga acuan dengan The Fed semakin menyempit. Ini bisa menekan rupiah ke arah Rp14.700 per dolar AS,” ungkap Ariston seperti dilansir CNN Indonesia.
Hari ini, Ariston memprediksi rupiah berada dalam rentang Rp14.600 sampai Rp14.700 per dolar AS.