Nasional

RSUD H Damanhuri Barabai Buka Layanan Cuci Darah dengan Metode CAPD

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H Damanhuri Barabai kini bisa melayani pasien cuci darah dengan metode CAPD (continuous ambulatory peritoneal dialysis). 

Featured-Image
RSHD Barabai di Jalan Murakata, Kelurahan Barabai Barat, Kabupaten HST. Foto-istimewa

bakabar.com, BARABAI - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H Damanhuri Barabai kini bisa melayani pasien cuci darah dengan metode CAPD (continuous ambulatory peritoneal dialysis). 

Metode tersebut yakni dengan memasang selang pada rongga perut pengidap gagal ginjal. Melalui cara ini, petugas bisa datang langsung ke rumah pasien untuk melakukan penanganan medis. 

"CAPD ini adalah metode cuci darah melalui rongga perut dengan memasukkan kateter yang dimasukkan ke dalam rongga perut pasien yang mengalami gagal ginjal kronis," kata Direktur RSUD H Damanhuri Barabai, dr Nanda Sujud Andi Yudha Utama, Selasa (7/11).

Baca Juga: Polisi Buru Dua Pencuri Ponsel Milik Bocil di Jalan Trans Kalimantan Batola

Dia mengatakan layanan cuci darah di RSUD H Damanhuri Barabai sudah dibuka sejak enam tahun lalu. Saat ini terus berkembang dari empat mesin menjadi 22 mesin.

Semua biaya layanan CAPD ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Khusus di Kalimantan Selatan, hanya ada dua rumah sakit yang menerapkan metode ini, yakni RSUD Ulin Banjarmasin dan RSUD H Damanhuri Barabai.

Di lain tempat,  Dokter Umum Unit Pelayanan Hemodialisis, dr Farah Diba, menyampaikan kepada masyarakat bahwa RSHD Barabai siap memberikan pelayanan dialisis dengan metode CAPD untuk penderita gagal ginjal kronis. 

"Tersedia ruangan khusus untuk peritoneal dialisis disertai dengan ruang konsultasi maupun ruang tindakan. Ditambah tim dokter dan perawat yang berpengalaman serta berkompeten," jelasnya.

Baca Juga: Tabrak Buritan Trans Banjarbakula, Warga Puntik Tengah Batola Meninggal

Ia mengatakan pelayanan Hemodialisis di RSHD Barabai merupakan salah satu pelayanan unggulan dengan menyediakan pelayanan hemodialisa untuk pasien-pasien yang menderita Hepatitis B, HIV ATB dan Covid-19.

Editor
Komentar
Banner
Banner