bakabar.com, JAKARTA - Pemerintah resmi menetapkan 1 Ramadan 1444 H jatuh hari Kamis, (22/3). Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyambut Ramadan sebagai refleksi aktualisasi Pancasila dalam kerukunan umat beragama.
"Silaturahmi menjelang Ramadan memang sudah diwariskan sejak Gusdur dan Romo Mangun dan ulama lain sejak dahulu," ujar Rohaniawan Katolik sekaligus Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonious Benny Susetyo alias Romo Benny, Rabu (22/3) malam.
Ramadan bukan hanya sukacita umat muslim, tetapi juga oleh umat beragama lain di indonesia. Apalagi Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku dan agama, tidak memandang perbedaan sebagai perpecahan. Melainkan sebagai simbol kerukunan dan persatuan bangsa.
Baca Juga: Jelang Ramadan, Masyarakat Magelang 'Padusan' di Kolam Pisangan
Pancasila itu adalah bentuk demokrasi dimana semua adat istiadat dan umat beragama itu dihargai. Keberagaman dan kerukunan antar umat beragama sudah ada di Indonesia sejak zaman dahulu.
Hal itu dibuktikan masyarakat Hindu dan Budha hidup rukun, dimana aliran perbedaan itu bisa hidup rukun itu cuma hadir di Indonesia
"Hal tersebut merupakan refleksi dari nilai Pancasila, yang digali Bung Karno yang diambil dari masyarakat indonesia," tukas Benny.