Pemilu 2024

Romahurmuziy Disebut Tebar Isu Perpecahan di Tubuh KIB

Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi menyindir eks Ketua Umum PPP Romahurmuziy yang menghembuskan perpecahan di internal Koalisi

Featured-Image
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum DPP PPP Muhammad Mardiono (tengah) bersama dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kanan) dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kiri). Foto: apahabar.com/Ariyan

bakabar.com, JAKARTA - Eks Ketua Umum PPP Romahurmuziy disebut Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi, menghembuskan perpecahan di internal Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Dia meminta Romy yang kini menjabat Ketua Majelis Pertimbangan PPP untuk menyaksikan secara langsung keintiman diskursus KIB.

"Ayolah Mas Rommy (Romahurmuziy), aktiflah di KIB agar dapat merasakan ikatan persaudaraan koalisi yang sudah terjalin dengan baik. Jadi, tidak berprasangka sendiri bahwa KIB akan bubarlah, akan pecahlah," kata Viva di Jakarta, Kamis (9/3).

Ia berharap sikap Romy hanya merupakan sikap pribadi dan tidak mewakili PPP secara institusi. Sebab jika atas nama partai maka berpeluang mengganggu soliditas dan kekompakan.

Terlebih Viva juga menerangkan bahwa sikap Rommy melampaui kewenangan Mardiono sebagai Ketua Umum.

"Jangan sampai sikap Mas Rommy melampaui kewenangan ketua umum dan pengurus harian DPP PPP," ujarnya.

Lebih lanjut, ia menilai Romy tidak memahami mekanisme internal partainya ketika menyinggung sinyal dukungan PAN untuk Ganjar Pranowo-Erick Thohir pada Pilpres 2024, sebagaimana yang disiratkan Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) beberapa waktu lalu.

"Mas Rommy kurang memahami mekanisme di internal PAN. Ketum Zulhas berpantun tentang Ganjar-Erick tidaklah ada di ruang kosong," jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa nama Ganjar yang dibacakan dalam pantun Zulhas merupakan aspirasi dari kader PAN di Jawa Tengah.

Meski demikian, Viva menegaskan bahwa PAN akan tetap memegang fatsun politik dan menjaga martabat diri bahwa Ganjar Pranowo merupakan kader PDI Perjuangan.

"Semuanya tentu tergantung kepada Ibu Megawati. Tidak mungkinlah PAN main nyelonong," imbuhnya.

Viva pun membalikkan pernyataan Romahurmuziy yang offside, dengan menyebut Ketum PAN Zulkifli Hasan offside lantaran memberi sinyal dukungan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

"Bukan hanya offside, tetapi seharusnya yang terkena kartu merah dalam bersikap itu justru Mas Rommy. Pertama, ikut campur rumah tangga PAN. Itu yang tidak etis dong dan cara membacanya juga salah," tuturnya.

Ia menyatakan bahwa PAN hingga saat ini belum memutuskan pasangan capres-cawapres yang akan dibawa ke rapat KIB.

Dia mengatakan pada waktunya PAN akan memutuskan pasangan capres-cawapres yang akan diperjuangkan di rapat KIB bersama dengan PPP dan Partai Golkar.

"Tidak mungkin PAN memutuskan paslon sendiri tanpa Golkar dan PPP," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner