Pemkot Banjarmasin

Ribuan Orang Menjelujur Sasirangan, BSF 2023 Pecahkan Rekor LEPRID

Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) ke-7 tahun 2023 memecahkan rekor Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID).

Featured-Image
BSF ke-7 pecahkan rekor LEPRID. Foto-Humas Pemkot Banjarmasin

bakabar.com, BANJARMASIN - Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) ke-7 tahun 2023 memecahkan rekor Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID).

Hal itu setelah ribuan orang dari para pengrajin, karang taruna dan masyarakat menjelujur kain sasirangan bersama di Siring Menara Pandang, Jalan Pierre Tendean, Banjarmasin Tengah Minggu (12/03/23) pagi.

Tak hanya itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin pun turut membawa sekitar 525 siswa siswa dari 35 SMP se-Kota Banjarmasin.

"Alhamdulillah dihadiri berbagai lapisan masyarakat bahkan dari Kemenarekraf RI," ucap Wakil Wali Kota Banjarmasin, Ariffin Noor disela kegiatan.

Tak lupa Arifin juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh stakeholder yang berperan dalam penyelenggaraan Rekor tersebut.

Ia mengakui hasil itu berkat kolaborasi seluruh lapisan, mulai dari Pemerintah, para Guru, hingga peserta didik dan masyarakat pada umumnya.

"Tidak lupa saya ingin berterimakasih kepada para Panitia yang sudah bekerja keras untuk suksesnya acara ini, semoga dengan pemecahan rekor ini, bisa lebih memperkenalkan lagi Sasirangan sampai ke luar daerah dan luar negeri," katanya.

Sementara itu, Staff Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Kemenparekraf RI, Raden Kurleni Ukar mengaku sudah 3 hari berada di Kota Banjarmasin.

Katanya, banyak mendapatkan ilmu serta pelajaran khususnya dalam pembuatan kain Sasirangan.

"Ya disini saya banyak sekali belajar Sasirangan dan ini memang karya yang membanggakan bagi Banjarmasin perlu dilestarikan dan perlu diberikan nilai tambah untuk bisa menjadikan ini pariwisata," ujarnya.

"Tadi banyak sejarahnya dan ini kalo bagi kami harus dibungkus menjadi story nomik, bagi pariwisata inilah yang bisa membedakan, unik untuk wisatawan baik manca negara maupun wisatawan lokal," sambungnya.

Adapun Paulus Pangka SH mengungkapkan Kota Banjarmasin dalam pemecahan rekor tersebut hanya butuh persiapan waktu sehari.

"Hari ini kami diundang, sehari yang lalu dan saya tidak percaya biasanya kalo buat rekor itu 3 bulan sebelumnya mengajukan permohonan, hanya kota Banjarmasin yang satu hari menyampaikan dan ternyata hari ini kita saksikan bersama bagaimana adik-adik kita, bapa dan ibu guru semua memberikan pendidikan edukasi kepada kita," katanya.

Terakhir, Direktur LEPRID, Paulus Pangka turut bangga dengan para pendidik, dimana semuanya memberikan edukasi untuk terus mewariskan leluhurnya, termasuk melalui Sasirangan yang sangat luar biasa tersebut.

"Selama ini saya memakai topinya kemana saya pergi, ke Semarang saya memakai topi yang terbuat dari sasirangan kemudian kainnya juga, lalu orang bertanya apa kamu sudah lihat bagaimana prosesnya dan hari ini kita saksikan bersama bagaimana menjelujur ini," ungkapnya.

"Jadi ini adalah rekor baru dengan nama menjelujur kain Sasirangan dengan peserta terbanyak berdasarkan perhitungan kami 1000 lebih, jadi terimakasih kepada bapa dan ibu guru beserta adik-adik pelajar semua yang telah berhasil menciptakan sejarah baru dalam peradaban bangsa Indonesia," tutupnya.

Ribuan orang menjelujur kain sasirangan di Siring Menara Pandang. Foto: Humas Pemkot Banjarmasin.
Ribuan orang menjelujur kain sasirangan di Siring Menara Pandang. Foto-Humas Pemkot Banjarmasin



Editor
Komentar
Banner
Banner