Bendungan Riam Kanan

Ribuan Ikan Keramba di Banjar Mati, Pembudi Daya Merugi Ratusan Juta

Pengusaha jala apung di Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, merugi. Ikan yang dibudidayakan mati massal.

Featured-Image
Ikan nila keramba di Desa Mali - Mali dan Sungai Arfat, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar mengalami kematian massal. Foto-istimewa.

bakabar.com, MARTAPURA - Pengusaha keramba di Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, merugi. Ikan yang dibudidayakan mati massal.

Seperti yang terjadi di Desa Mali-Mali dan Sungai Arfat. Dalam lima hari terakhir, ribuan ikan mati sia-sia. Dari yang  masih bibit hingga siap panen.

Baca Juga: Ikan Keramba di Karang Intan Mati Massal, Petambak Minta Naikkan Debit Sungai

Sekdes Mali-Mali, Fazriannur mengatakan, di desanya total ada sekitar 250 keramba milik warga. 150 di antaranya terdampak kematian ikan.

"Penyebabnya debit air berkurang sehingga. Kadar oksigen pun turut berkurang menyebabkan kematian ikan," ujarnya, kepada bakabar.com, Senin (5/6).

Pemilik jala apung sedang mengambil ikan yang sudah mati untuk dibuang, di Desa Mali - Mali, Karang Intan, Kabupaten Banjar, Senin (5/6). Foto-bakabar.com/Hendra Lianor.
Petambak jala apung sedang mengambil ikan yang sudah mati untuk dibuang, di Desa Mali - Mali, Karang Intan, Kabupaten Banjar, Senin (5/6). Foto-bakabar.com/Hendra Lianor.

Fenomena kematian ikan ini memang bukan yang pertama. Kata Fazriannur, tiap kemarau selalu begitu.

"Harapan warga minta penambahan debit air dari Bendungan Riam Kanan, karena khawatir terjadi seperti sebelumnya hampir semua ikan mati," harapnya.

Heru Akbar, salah satu pembudi daya mengatakan. Ia mengalami kerugian sekitar Rp100 juta. 

"Sebagian besar sudah mati sia-sia, dari yang masih kecil-kecil hingga yang siap panen," tutur warga Sungai Arfat ini.

Baca Juga: Aktivis Lingkungan Temukan Ribuan Ikan Mati di Sungai Cileungsi

Kata dia, tiap keramba dapat menampung satu ton ikan. Sedangkan persentase ikan kecil yang mati mencapai 40 persen, dan ikan yang siap panen sekitar 60 persen.

"Punya saya sudah sekitar 4 ton yang mati dari semua keramba. Kalau sudah mati seperti ini ikannya ya dikubur dalam tanah," ungkapnya.

Ia berharap, pemerintah dapat berkoordinasi dengan pihak Bendungan Riam Kanan untuk menambah debit air sungai.

Editor


Komentar
Banner
Banner