Tak Berkategori

Revolusi Mental, Pemkab Banjar Targetkan 5 Poin Ini

apahabar.com, MARTAPURA – Gerakan Revolusi Mental diharapkan dapat mewujudkan Kabupaten Banjar yang lebih melayani, tertib, bersih,…

Featured-Image
Sekda Kabupaten Banjar, Dr HM Hilman saat membuka kegiatan Penguatan Gugus Tugas Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), di Ballroom Aston Banua Hotel Gambut, Kamis (26/11). Foto-istimewa

bakabar.com, MARTAPURA – Gerakan Revolusi Mental diharapkan dapat mewujudkan Kabupaten Banjar yang lebih melayani, tertib, bersih, mandiri dan bersatu.

Hal ini diungkapkan Sekda Kabupaten Banjar, Dr HM Hilman saat membuka kegiatan Penguatan Gugus Tugas Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), di Ballroom Aston Banua Hotel Gambut, Kamis (26/11).

GNRM Kabupaten Banjar, kata Hilman, difasilitasi oleh Kementrian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).

"Nanti akan kita evaluasi terkait gugus tugas tersebut dari masing-masing kelompok kerja dari 5 gerakan, untuk membuat program dan rencana aksi agar bisa diwujudkan berdasarkan target yang terukur, juga perubahan apa yang kita ingikan sampai dengan tahun 2024," ucapnya.

Sementara itu Asisten Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga, Kemenko PMK, Redmtus Afredo mengatakan, revolusi mental merupakan bentuk proses transformasi pembentukan karakter bangsa melalui pembangunan keluarga.

"Dalam revolusi mental ditegaskan bahwa karakter dan kesejahteraan bangsa dapat tercipta diawali dari lingkup masyarakat terkecil yaitu keluarga. Dan revolusi mental diharapkan dapat meningkatkan pemahaman terhadap nilai-nilai luhur budaya bangsa,” jelasnya.

Pelaksana Kegiatan Penguatan Gugus Tugas GNRM Galuh Tantri Narindra menambahkan, Kemenko PMK meinginkan kabupaten/kota dapat melakukan sebuah aksi nyata untuk mengubah pola pikir masyarakat.

"Semoga pemerintah pusat bisa bersinergi dengan kegiatan yang ada di Kabupaten Banjar," harapnya.

Ditempat yang sama Kemenko PMK juga mengadakan kegiatan Edukasi Pengembangan Pertanian Tanpa Bahan Bakar dengan Ermina Komala Dara (EKD) serta Sosialisasi Model Inovasi Pengelolaan Sampah Melalui Penguatan Ecoliteracy menuju perilaku hijau.



Komentar
Banner
Banner