bakabar.com, JAKARTA – Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf secara resmi menandatangani piagam pencanangan Kantor PBNU di Ibu Kota Negara (IKN) yang baru pada Minggu (30/1). Tempatnya sendiri secara pasti belum diumumkan, namun tetap berada di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Prosesi penandatanganan itu dilakukan di sela-sela acara istighatsah di Masjid Syaikhona Cholil Desa Sukaraja, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
“Mumpung belum jadi ibu kota yang padat, PBNU mohon izin untuk ikut menempati ibu kota negara (IKN),” kata Gus Yahya, dilansir KOMPAS TV.
Gus Yahya juga menjelaskan, PBNU sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat tentang pembangunan Gedung PBNU di wilayah yang akan menjadi IKN tersebut.
"Alhamdulillah sudah ada pembicaraan dari kemarin, Pak Bupati sudah menyiapkan (tempat) agar ketika nanti sudah resmi menjadi ibu kota negara (IKN), di situ akan berdiri Kantor PBNU," tambahnya.
Selain kantor, PBNU juga akan membangun rumah sakit, perguruan tinggi serta pesantren di lokasi ibu kota baru yang akan bernama Nusantara itu.
Dalam acara penandatanganan piagam pencanangan Kantor PBNU itu, Gus Yahya didampingi oleh Plt Bupati Penajam Paser Utara Hamdam Pongrewa, Sekretaris Jenderal PBNU H Syaifullah Yusuf, Bendahara Umum PBNU H Mardani Maming, dan Ketua PCNU Penajam Paser Utara KH A Syamsul Hadi.
Ia mengatakan bahwa kehidupan masyarakat di Penajam Paser Utara, terutama di Kecamatan Sepaku sudah jauh lebih mudah daripada 17 tahun silam.
Gus Yahya pernah datang ke daerah tersebut dan merasa bahagia saat ini keadaannya sudah lebih baik, khususnya kehidupan warganya.
“Kehidupan yang lebih baik, mudah, nyaman, dikaruniakan oleh Allah kepada kira karena ada sebabnya. Jangan sampai kita hilangkan sebab ini supaya Allah tidak menghilangkan nikmat kita. Mari kita syukuri,” ungkapnya.
Lantas, Gus Yahya mendoakan agar pembangunan kantor baru PBNU ini akan berjalan dengan lancar, dan warga setempat kian sejahtera.
"Banyak hal yang semua datang karena barokah Allah akan terus menjadi barokah yang tidak putus-putus untuk umat Islam, bangsa Indonesia, dan masa depan kemanusiaan yang lebih mulia,” imbuhnya.