bakabar.com, BANJARMASIN – Rencana pembentukan Kabupaten Gambut Raya, Kalsel, terus berlanjut.
Rencana Kabupaten Gambut Raya yang memisahkan diri dari Kabupaten Banjar itu, ditunjukkan dengan agenda rencana studi komparasi ke Kabupaten Kapuas, Kalteng.
Hanya saja, rencana komparasi ke kabupaten provinsi tetangga itu tertunda lantaran meningkatnya kasus pandemi.
“Namun demikian mereka atau tetangga kita itu belum bisa menerima sehubungan pandemi COVID-19, maka kita jadwalkan ulang,” kata Ketua Panitia Penuntutan Pemekaran Kabupaten Gambut Raya Dr (HC) H Supian HK, dikutip bakabar.com dari dari Antara, Rabu (14/7).
Meski begitu, tim nampaknya tetap berupaya mewujudkan terbentuknya Kabupaten Gambut Raya.
Penasihat Panitia Penuntutan Pemekaran Kabupaten Gambut Raya H Suripno Sumas, menerangkan, tujuan komparasi ke Kabupaten Kapuas antara lain tertarik dengan cerita Ketua DPRD tetangga tersebut.
“Ketika Ketua DPRD Kapuas dan rombongan berkunjung ke tempat kita beberapa waktu lalu, mereka menceritakan sedang mengusulkan pembentukan kabupaten baru,” cerita Suripno Sumas.
“Pengusulan tersebut berdasarkan dukungan atau rekomendasi dari Bupati Kapuas bersama pimpinan/anggota DPRD setempat,” lanjut anggota Komisi I DPRD Kalsel ini.
Penuntutan pembentukan Kabupaten Gambut Raya tersebut sejak awal 2000. Sebagai ketua pertamanya yaitu almarhum H Husaini Baderi, mantan Ketua Umum Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PII) Kalsel.
Rencananya Kabupaten Gambut Raya meliputi Kecamatan Kertak Hanyar, Sungai Tabuk, Aluh-Aluh, Beruntung Baru, Tatah Makmur dan Kecamatan Gambut sendiri.
Sedangkan Kabupaten Banjar sendiri kini meliputi 19 wilayah kecamatan berarti kalau terbentuknya Gambut Raya masih ada 13 wilayah kecamatan lagi antara lain Kecamatan Citra Puri, Sungai Pinang, dan Pengaron, Simpang Empat Pengaron.
Selain itu, Kecamatan Matraman, Astambul, Karang Intan, Aranio dan Kecamatan Martapura sendiri yang merupakan ibukota Kabupaten Banjar.
