Banjarmasin Hits

Rencana Normalisasi Sungai Veteran Banjarmasin, Apa Kabarnya?

Masih ingatkah proyek normalisasi Sungai Veteran yang anggarannya berasal dari program dana hibah World Bank atau NUFReP?

Featured-Image
National Urban Flood Resilience Project

apahabar.xom, BANJARMASIN - Masih ingatkah proyek normalisasi Sungai Veteran Banjarmasin yang anggarannya berasal dari program dana hibah World Bank atau National Urban Flood Resilience Project (NUFReP)?

Hingga saat ini, progres normalisasi itu masih belum juga terealisasi alias mandek. Padahal Pemkot Banjarmasin sudah menggelontorkan dana miliaran rupiah untuk pembebasan lahan.

Catatan bakabar.com, di bulan Februari 2022, Pemkot Banjarmasin telah bersepakat dengan beberapa pihak pengelola bangunan yang terdampak proyek ini, antaranya pengelola Klenteng Soetji Nurani dan Taher Square.

Namun hingga sampai saat ini pembangunan proyek jalan di sungai veteran tersebut masih terkesan jalan di tempat.

Info terbaru Pemkot Banjarmasin menggelontorkan anggaran sebesar Rp 40 miliar, untuk pembebasan lahan, diantaranya Sungai Bilu, Sungai Gardu dan Sungai Veteran.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Sungai, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Hizbul Wathony.

Thony mengatakan bahwa Pemko Banjarmasin dalam revitalisasi sunga veteran ini kebagian untuk pembebasan lahannya. Sedangkan untuk pembangunan fisik akan dilakukan oleh Balai Wilayah Sungai.

"Mudah-mudahan di awal tahun sudah mulai berkontrak. Jadi tahun depan sudah ada kegiatan pembangunan fisik," ucapnya.

"Jadi program pembangunan ini sudah bisa kelihatan tahun depan hingga sampai simpang ulin paling tidak untuk tahap pertama," sambungnya.

Ia juga mengatakan untuk pembebasan lahan di kawasan sungai veteran tersebut, terdapat beberapa bangunan yang akan terimbas pembebasan lahan.

"Yang kena itu di sebagian Taher Square, Tepekong (Klenteng Soetji Nurani), The Master dan juga RM Ridho," terangnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman pun mengharapkan proyek National Urban Flood Resilience Project (NUFReP) untuk mengatasi banjir ini bisa berjalan dengan lancar.

"Dari laporan pihak PUPR sudah sebagian besar warga sudah mau menerima pembebasan lahan itu. Yang belum itu mungkin di Taher Square dan Klenteng Soetji Nurani," ungkapnya.

"Jadi mungkin sebagian bangunan tepekong itu terkena pembebasan lahan di bagian samping jembatan itu," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner