bakabar.com, BANJARMASIN – Jalan berkelok dan minim penerangan jadi keluhan warga menuju terminal baru Bandara Internasional Syamsuddin Noor.
Oleh sebab itu, ada rencana untuk membuat jalan pintas yang dirasa akan lebih dekat oleh otoritas terkait.
Namun, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalsel Rusdiansyah bingung dengan rencana tesebut.
“Jadi saya termasuk bingung memikirkan itu, karena logika saya bagaimana bisa jalan jadi pendek,” kata Rusdiansyah kepada bakabar.com, Kamis (9/1).
Kata dia, dibukanya jalan dari arah Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum menuju bandara bertujuan memecah kemacetan menuju bandara.
Meningkatnya jumlah populasi kendaraan menjadi alasan untuk tidak memakai jalan bandara yang lama menuju bandara baru.
Hal tersebut dinilai bisa memecahkan kemacetan yang sering terjadi di ruas Jalan Ahmad Yani.
Ketimbang, membuat jalan alternatif baiknya lebih baik fokus memperbaiki jalan yang sudah ada.
Jika harus membebaskan lahan untuk membuat jalan alternatif, Rusdi berpikir lebih baik membebaskan lahan untuk meluruskan jalan bandara saat ini.
“Dibanding membuat jalan baru, mending jalan yang sekarang diluruskan. Kan sama-sama pembebasan lahan juga,” ujarnya.
Selain itu, dia juga mengungkapkan tahun depan jalan bandara akan mulai dilengkapi dengan rambu lalu lintas dan penerangan.
Soal ini, Ketua Komisi III DPRD Kalsel Sahrujani enggan berkomentar banyak. Kewenangan ada di PT Angkasa Pura (AP), ujarnya.
Komisi III hanya bisa menunggu hasil kajian dari Pemkot Banjarbaru dan Dinas PUPR Kalsel.
Dewan menilai ada banyak pertimbangan soal jalan alternatif ini. Salah satunya adalah Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)
“DPRD akan meminta kajian, karena membuat jalan baru dengan pembesaran jalan yang ada akan lebih mahal karena NJOP,” kata dia.
Untuk diingat, demi penyelesaian jalan utama bandara Dinas PUPR Kalsel sudah menyediakan anggaran sebanyak Rp30 miliar di APBD Kalsel 2020.
Baca Juga: Plafon Bandara Syamsudin Noor Ambruk, DPR RI: Tak Usah Ditanggapi Berlebihan!
Baca Juga: Pasca-Puting Beliung, Basarnas Berikan Atensi Kesiapsiagaan di Bandara Syamsudin Noor
Reporter: Rizal KhalqiEditor: Fariz Fadhillah