bakabar.com, JAKARTA - Wakil Koordinator Relawan Pendukung Prabowo, Haris Rusly Moti mengaku tak ambil pusing lantaran Prabowo Subianto sering diserang isu pelanggaran HAM.
Haris bahkan tak menyiapkan narasi khusus untuk menerjang isu yang menjadi santapan setiap gelaran Pemilu.
"Kalau isu itu (pelanggaran HAM) sebetulnya selalu jadi isu yang direproduksi setiap 5 tahun dan penjelasan itu sudah disampaikan tiap 5 tahun. Jadi dalam menghadapi Pilpres 2024 ini kami tidak perlu menjelaskan secara detail soal isu itu," kata Haris kepada wartawan, Jumat (21/7).
Baca Juga: Dua Pensiunan Jenderal Polisi dan TNI Deklarasi Dukung Prabowo
Haris lebih memilih fokus untuk mengumpulkan dukungan rakyat bagi Prabowo. Sedangkan jika isu pelanggaran HAM kembali mengemuka, ia dan relawan lainnya bakal mengabaikannya.
"Silakan saja kalian menilai, tapi kami meyakinkan rakyat Indonesia bahwa pilihan terbaik untuk bangsa kita dalam 5 tahun sampai 10 tahun ke depan adalah sosok seperti Prabowo Subianto," jelasnya.
"Isu ini adalah isu reproduksi yang terus di daur ulang dan tidak perlu direspon," sambung dia.
Baca Juga: Pesan Khusus Prabowo untuk Relawan: Menangkan Hati Rakyat!
Sementara Ketua Dewan Pembina Gerakan Relawan Rakyat Pendukung Prabowo Presiden RI 2024 (Gerrak PPRI 24), Marsekal TNI (Purn) Imam Syufaat menambahkan bahwa tudingan pelanggaran HAM kepada Prabowo tidak tepat.
"Pemberhentian Pak Prabowo bukan karena pelanggaran HAM atau isu penculikan. Kita lihat Pak Prabowo sudah berapa kali diundang ke Amerika, ke Pentagon," kata Imam.
"Jadi kalau beliau melanggar HAM, tidak mungkin diundang. Jadi masih banyak yang dituduh pelanggaran HAM sampai sekarang tidak bisa masuk ke Amerika. Kuncinya itu. Amerika berpegang teguh pada HAM," pungkasnya.