bakabar.com, BANJARBARU – Mewabahnya Covid-19 di Indonesia memunculkan banyak kekhawatiran. Namun, bukan berarti seluruh masyarakat merasa pesimistis.
Upaya yang dilakukan Majelis Kesejahteraan Sosial (MKS) Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Banjarbaru bersama Relawan Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Banjarbaru dapat menjadi contoh.
Di tengah kekhawatiran virus yang makin meluas, mereka justru memberikan kontribusi besar dengan membuat alat pelindung diri (APD) dalam hal ini masker kain untuk tenaga medis dan masyarakat. Mereka memproduksi sebanyak 2 ribu masker kain.
Ketua MKS PDA Banjarbaru, Ida Rayantini mengatakan, produksi masker kain ini dimulai sejak 2 April 2020 lalu, di rumahnya di Jalan Unlam 3 Kota Banjarbaru.
“Masker ini terbuat dari kain non woven dan karet berkualitas. Kami juga bekerjasama sama dengan banyak penjahit pakaian, hal ini membuat para penjahit tersebut juga terbantu dalam pendapatan mereka,” ungkapnya kepadabakabar.com, Jumat (10/4) siang.
Dia menjelaskan, produksi masker kain ini juga dibuat dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Sesuai arahan dari MCCC, bahwa para penjahit harus sehat dan alatnya harus disterilkan.
“Para penjahit melakukan cek kesehatan terlebih dahulu dan disediakan bahan disinfektan untuk mensterilkan alat-alat untuk menjahit,” jelasnya.
Diterangkannya, produksi masker ini sebagai bentuk edukasi dan keprihatinan kepada masyarakat. Terkhusus masyarakat yang harus beraktivitas di luar rumah saat pandemi Covid-19. Serta di tengah kelangkaan barang dan harga yang cukup mahal.
“Pembagian masker kain kepada masyarakat sementara telah disalurkan sebanyak 250 lembar. Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat untuk masyarakat sekitar,” terangnya.
Selain itu, produksi masker ini akan dibagi gratis sebanyak 1.000 lembar kepada warga Banjarbaru. Dan sisanya dijual, hasilnya akan didonasikan untuk program lumbung pangan.
“Seribu masker lainnya akan dijual, dimana semua donasinya digunakan untuk program Lumbung Pangan oleh Lembaga Amil Zakat, Infaq, Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Banjarbaru, untuk masyarakat dhuafa,” pungkasnya.
Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Syarif