bakabar.com, PELAIHARI – Guna mengatasi sistem pendistribusian Liquid Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram hingga ke tangan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Tanah Laut bakal menerbitkan kartu kendali.
Kartu kendali berfungsi mendata warga penerima subsidi gas LPG, lengkap dengan lokasi pangkalan tempat penerima subsidi.
Wakil Bupati Tanah Laut, Abdi Rahman menyatakan, inovasi kemudahan pendistribusian elpiji 3 kilogram tidak boleh membebankan biaya tambahan kepada warga.
Menurutnya kartu kendali tersebut nantinya akan tertera nama penerima, nama dan lokasi pangkalan penerima dan kartu tersebut dapat digunakan untuk menarik uang di ATM layaknya kartu ATM pada umumnya.
"Tadi sudah kita bahas bentuk kartu kendalinya, saya juga meminta kepada Pimpinan Bank Kalsel agar biaya administrasi pembukaan rekening tidak dibebankan atau digratiskan saja. Karena kami tidak ingin ada biaya tambahan untuk masyarakat kami," ucapnya Abdi, Jumat (9/4).
Abdi menambahkan bahwa dirinya telah menghubungi Direktur Utama Bank Kalsel lewat telepon dan mengirim surat permohonan dispensasi biaya administrasi.
"Biaya administrasinya adalah Rp8 ribu per bulan. Hari ini tidak saya tandatangani dulu surat kerjasama dengan Bank Kalsel, karena masih kita usahakan untuk pelayanan gratis tanpa biaya administrasi. Nanti kita diskusikan terlebih dahulu tentang dispensasi biaya administrasi tadi," ujar Abdi.
Ia bilang, pihaknya tidak ingin ada biaya administrasi tambahan lagi. Karena jika ada biaya administrasi lagi, maka uang yang dikeluarkan masyarakat untuk membeli elpiji 3 kg juga bertambah.
Terkait kartu kendali ini Pimpinan Bank Kalsel Cabang Tala pun telah memberikan respon positif. "Insya Allah akan kita bicarakan lagi mengenai dispensasi ini dengan pihak Bank Kalsel. Jangan sampai dengan adanya kemudahan justru membuat masyarakat menambah biaya lagi untuk membeli gas LPG," tegasnya.
Jika Bank Kalsel tidak merespons keinginan Tim Wastib LPG Tiga Kilogram Bersubsidi Kabupaten Tala, maka pihaknya tidak ragu menggunakan jasa perbankan lain.
Atau menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan yang ada di Tala untuk membuat kartu kendali tanpa membebankan biaya administrasi untuk masyarakat.