bakabar.com, BANJARBARU – Realisasi vaksinasi Covid-19 nampaknya tidak mempengaruhi rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di tingkat SMA/SMK yang bakal digelar pada tahun ajaran baru. Pasalnya, Pemprov Kalsel belum mewajibkan tenaga pendidik disuntik vaksin.
Kepala Dinas Pendidikan Kalsel, M Yusuf Effendi mengatakan, belum dibahas terkait wajib atau tidaknya guru divaksin dalam PTM.
“Idealnya sih memang divaksin. Tapi kita tidak tahu apakah itu menjamin. Karena hanya guru yang divaksin, sedangkan siswa tidak,” ujarnya.
Menurutnya, jika ingin menjamin peminimalisiran penularan Covid-19 di sekolah, seharusnya vaksin bukan hanya diberikan kepada para guru. Tapi juga ke seluruh siswa.
“Terus jika semua guru harus divaksin, apakah Dinas Kesehatan sanggup,” tambahnya.
Sebelumnya, rencana PTM di Banua dari 354 SMA/SMK dan SLB sudah ada 226 sekolah yang menyerahkan laporan kesiapan melaksanakan PTM. “Jadi 70 persen sekolah yang sudah melapor,” sebutnya.
Awalnya cuma 78 sekolah yang melaporkan kesiapan PTM. Namun setelah pihaknya mengimbau, satuan pendidikan tidak diperkenankan melaksanakan PTM apabila tidak menyerahkan laporan, semakin banyak sekolah yang menyampaikan kesiapan.
“Dari 78 sekolah, berkembang jadi 100. Lalu 200 sekolah, sekarang 226,” katanya.
Disampaikan Yusuf, bahan laporan yang diserahkan satuan pendidikan berisikan tentang syarat-syarat pelaksanaan PTM.
“Seperti persetujuan orang tua, kesiapan protokol kesehatan dan keterangan dari Satgas Covid-19 mengenai posisi sekolah berada dalam zona apa,” tuturnya.
Sampai saat ini pihaknya masih menunggu laporan dari sekolah lainnya. Selanjutnya, mereka akan membahas satu per satu sekolah yang layak melaksanakan PTM.