bakabar.com, AMUNTAI – Video seorang wanita mendoakan Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) tenggelam viral di media sosial.
Wanita berkacamata ini tampak kegirangan jika banjir melanda Amuntai, hingga dirinya tak lagi berdiam di pusat kabupaten tersebut.
Video yang beredar luas di media sosial itu juga dibubuhi keterangan, “Mudahan tenggelam Amuntai, munyak dah (bosan sudah) aku diam di hulu”.
Viralnya video tersebut belakangan membuat geram sejumlah warga Amuntai. Hanif, misalnya, menilai perkataan tersebut tak pantas.
Terlebih saat ini warga di tiga kabupaten Kalsel, yakni Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Balangan tengah berjibaku dengan luapan air bah.
“Kata-katanya itu meresahkan kami warga Amuntai, sangat tidak pantas untuk diucapkan. Setiap ucapan itu adalah doa,” ujarnya kepada bakabar.com.
Hanif lantas bingung maksud tujuan wanita tersebut. Jika ada masalah dengan seseorang secara pribadi kenapa menyebut Amuntai.
“Perkataan Amuntai itu luas, jadi jangan bawa-bawa nama daerah,” ingatnya.
Hanif meminta wanita itu agar meminta maaf secara terbuka kepada warga HSU. Pihak keluarganya supaya bisa melakukan mediasi.
Hanif juga meminta kepolisian segera menindaklanjuti keresahan warga, baik secara kekeluargaan ataupun proses hukum.
“Jangan sampai sumpah serapah dan doa warga HSU menjadi hal yang tidak baik bagi orang yang berdoa mudahan Amuntai tenggelam itu,” pungkasnya.
Lantas, bagaimana reaksi kepolisian?
Kapolres HSU, AKBP Afri Darmawan rupanya sudah mengatensi masalah ini. Pihaknya bahkan tengah turun tangan.
“Siap, kita lakukan penyelidikan,” ucap Afri didampingi Kasat Reskrim, AKP Andi Patinasarani yang tengah menelusuri keberadaan wanita di dalam video itu.