Nasional

Ratusan Hektare Sawah di Tanah Bumbu Terendam, Petani Menjerit

apahabar.com, BATULICIN – Banjir yang melanda tujuh kecamatan di Kabupaten Tanah Bumbu menyebabkan ratusan hektare sawah…

Featured-Image
Air membanjiri sejumlah wilayah di Kabupaten Tanah Bumbu. Foto-apahabar.com/Puja Mandela

bakabar.com, BATULICIN – Banjir yang melanda tujuh kecamatan di Kabupaten Tanah Bumbu menyebabkan ratusan hektare sawah terendam dan rusak.

Akibatnya, banyak petani gagal panen. Padahal, mestinya sebagian di antara mereka sudah bisa memanen hasilnya satu hari setelah lebaran.

“Tahun ini gagal total. Mestinya satu hari setelah lebaran pertama sudah bisa dipanen,” kata Uncit Juhran, warga RT 3 Desa Karang Bintang, kepada bakabar.com, Kamis (13/6).

Kondisi ini membuat Juhran bingung. Sebab, ia harus memulai segalanya dari nol. Modalnya juga sudah habis. Karenanya, ia sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah daerah agar bisa mengganti kerugian yang ia derita.

Namun, jika ada bantuan dari pemerintah daerah, Juhran berpesan agar bantuan tersebut langsung diserahkan kepada para petani. Sebab, ia khawatir bantuan tidak sampai ke petani jika diserahkan ke pemerintah desa.

“Kalau bisa langsung saja ke orang yang bersangkutan. Kalau tidak, nanti tidak sampai seperti tahun lalu,” katanya.

Tak hanya Juhran, banyak petani lain yang juga mengalami nasib serupa. Atun, warga Desa Karang Bintang mengungkapkan ada banyak keluarganya yang berprofesi sebagai petani mengalami banyak kerugian akibat bencana banjir.

“Punya mama, kakak, dan banyak keluarga saya yang sawahnya terendam banjir. Semuanya gagal panen,” kata Atun yang bekerja sebagai guru TK.

Atun mengatakan beras dari hasil panen tersebut tidak dijual, tetapi untuk dikonsumsi sendiri untuk stok selama satu tahun. Ia berharap pemerintah daerah bisa memberikan bantuan modal kepada petani yang mengalami kerugian.

Salah satu keluarga Atun yang sawahnya terendam banjir adalah Arifin. Di Desa Karang Bintang, lahan sawah seluas 2 hektare milik Arifin juga rusak. Padahal, sebelum banjir menerjang, padi di sawahnya sudah menguning, tanda siap dipanen.

“Mudah-mudahan ada yang bisa membantu memberikan modal karena modal awalnya saja sudah jutaan. Sementara kami cuma bisa menanam setahun sekali,” kata Arifin.

Amir, warga Desa Pulau Tanjung juga mengalami hal yang sama. Sawahnya seluas 1 hektare habis digulung banjir. Tahun ini ia harus gigit jari karena gagal panen.

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Tanah Bumbu yang dirilis pada Senin 10 Juni 2019, ada 706,35 hektare sawah terendam banjir di 6 kecamatan. Data ini meningkat dua kali lipat dibandingkan data yang dirilis sebelumnya yang hanya 358 hektare sawah.

Kepala Dinas Pertanian, H. Budi, menerangkan lahan pertanian yang terdampak banjir berada Kecamatan Karang Bintang, Kusan Hulu, Mantewe, Batulicin, Simpang Empat, dan Satui.

Terkait bantuan yang diminta para petani, H. Budi mengatakan akan segera diusulkan setelah bencana banjir usai. “Masih kita rencanakan dan akan diajukan pasca bencana banjir,” katanya.

Diwartakan sebelumnya, sudah lima hari banjir melanda ‘Bumi Bersujud’. Di beberapa wilayah, banjir sudah mulai surut. Namun di sebagian besar wilayah lainnya ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa.

Baca Juga:2018 Rp 5,5 Miliar, Kerugian Banjir Tanbu Tahun Ini Kemungkinan Lebih Besar

Baca Juga:BPBD Tanbu Bangun Lima Toilet Darurat di Sekitar Tenda Pengungsian

Reporter: Puja Mandela
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner