bakabar.com, MARABAHAN – Diduga akibat dicuri, ratusan mur dan baut Jembatan Tabunganen Muara, Kecamatan Tabunganen, Barito Kuala (Batola), menghilang. Kondisi tersebut dikhawatirkan membuat jembatan ambruk.
Tidak jelas kapan baut dan mur tersebut tak lagi berada di tempat seharusnya. Selain diyakini telah dicuri, terdapat dugaan baut dan mur memang tidak dipasang di bagian tersebut.
Namun yang pasti, banyak bagian di atas tiang jembatan terpasang tanpa mur dan baut. Demikian pula kerangka atas jembatan dan di sisi bawah jembatan yang dapat dilihat dari sungai.
Warga baru mengetahui situasi itu dengan jelas, setelah pembongkaran jembatan gantung yang berada di sebelah Jembatan Tabunganen Muara.
Kondisi terkini Jembatan Tabunganen Muara juga diunggah ke Facebook oleh akun Kamal Muamal, Selasa (2/7/2019).
“Kondisi Jembatan Tabunganen Muara, bautnya banyak hilang oleh tangan-tangan jahil. Sungguh risiko yang sangat besar, apabila jembatan runtuh,” tulis si pemilik akun.
Sontak postingan tersebut mendapat banyak tanggapan warganet, “Itu bisa dipidana, karena merusak fasilitas umum dan membahayakan keselamatan orang lain. Jauh lagi maharagu,” sahut pemilik akun Ahmad Wahyudin.
Sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan, warga Tabunganen Muara menginginkan pihak terkait segera melakukan perbaikan.
“Apalagi jembatan tersebut menjadi penghubung utama antar desa,” tegas salah seorang warga bernama Rahmani.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Batola, Saberi Thannor ST, sudah mendata jumlah baut dan mur yang hilang.
“Terdapat sekitar 700 biji baut dan mur yang hilang untuk dua buah jembatan. Sekarang sudah dipesan di Jakarta dan segera dipasang ketika sudah datang,” jelas Saberi, Rabu (03/07/2019).
Diperkirakan mur dan baut tersebut hilang dalam tiga atau empat bulan terakhir, “Sesuai dengan prosedur, kami rutin melakukan pengecekan kondisi semua jembatan di Batola setiap enam bulan,” tambah Saberi.
Tidak cuma Jembatan Tabunganen Muara. Beberapa tahun sebelumnya, banyak baut dan mur Jembatan Rumpiang juga hilang, sehingga sempat meresahkan warga.
“Agar tidak lagi hilang, bisa saja baut dikunci dengan las. Namun cara itu dipastikan mempersulit pemeliharaan,” beber Saberi.
“Oleh karena itu, kami juga berharap masyarakat aktif membantu pengawasan di sekitar jembatan tersebut,” tandasnya.
Jembatan Tabunganen Muara rampung di pertengahan 2014. Menggunakan Dana Alokasi Umum (DAU) untuk Batola, proyek ini dikerjakan PT Kuripan Utama.
Baca Juga: Jembatan Alalak Didesain Melengkung, Ini Pertama di Indonesia
Reporter: Bastian Alkaf
Editor: Aprianoor