Kalsel

Rasa Haru Warga Binaan Rutan Pelaihari, Ingat Anak Istri di Iduladha

apahabar.com, PELAIHARI – Momentum perayaan Iduladha 1440 H terasa haru bagi warga binaan rumah tahanan negara…

Featured-Image
Warga binaan saat mengikuti Salat Iduladha 1440 H di Komplek Rutan Kelas II Peaihari. Foto-apahabar.com//Chandra

bakabar.com, PELAIHARI - Momentum perayaan Iduladha 1440 H terasa haru bagi warga binaan rumah tahanan negara (Rutan) Klas IIB Pelaihari, Minggu (11/8). Betapa tidak, hukuman yang menyandera membuat mereka tak bisa berkumpul bersama keluarga di rumah.

Di sana, pelaksanaan Salat Id digelar di Masjid Istiqomah, Komplek Rutan Klas IIB Pelaihari, mulai pukul 07.00 Wita pagi. Ratusan narapidana nampak khusyuk mengikutinya.

Baca Juga: Puluhan Ribu Jemaah Bakal Hadiri Haul Syekh Samman di Masjid Sabilal

Nampak dari muka mereka kesedihan penuh penyesalan saat mengikuti pelaksanaan salat yang diimiami Ustadz M Sholihin, sekaligus bertindak sebagai khatib.

Salah satunya Agus Rizali, yang didakwa bersalah atas kasus Narkoba. Rizal mendekam di sana selama 1 tahun 6 bulan. Saat takbir berkumandang, saling sahut bersahutan tak kuasa menahan isak tangis, karena teringat akan keluarganya.

“Saya teringat anak istri saya di rumah, saya tahu betapa berat bagi istri saya secara mental, menjalani hidup sendiri di rumah. Tapi semua sudah saya serahkan kepada Allah yang maha kuasa, semoga kami dikuatkan," lirihnya.

Tak hanya rizal, puluhan warga binaan lainnya juga seperti demikian. Jadi lah saat khutbah disampaikan Sholihin suasan jadi hening dan haru. Semua terlihat menunduk, dan sebagian lagi mengusap air mata.

Sholihin menyampaikan, hakekat berqurban ialah mendekatkan diri kepada Allah SWT. “Nabi Ibrahim adalah sebagai lambang orang yang beriman. Sedangkan Nabi Ismail adalah sebagai lambang dari harta benda dan jabatan yang kita miliki,” ungkapnya.

“Setiap takbir yang selalu dikumandangkan diharapkan tidak hanya gerak bibir, tetapi juga menyentuh hati bagi orang-orang yang beriman dan ikhlas menyisipkan harta benda mereka untuk berqurban," lanjut salah satu pengajar di Pesantren Raudatul Amin ini.

Ia pun mengajak lebih dalam lagi agar makna Iduladha merasuk kediri pribadi dan semua pihak, untuk menjaga khatar atau lintasan hati.
“Sehingga menjadi manusia yang lebih baik bagi agama,masyarakat dan bangsa,” ajak Sholihin.

Ia juga berharap pada hari raya kurban ini dirinya dan teman-teman di rutan. "Sangat senang bisa mendapat kan daging kurban setidaknya kegembiraan orang diluar bisa kami rasakan di dalam sini," ujarnya.

Selesai Salat Id, ratusan warga binaan termasuk Kepala Rutan Klas IIB Pelaihari, Budi Suharto beserta jajarannya melakukan penyembelihan hewan kurba. Setiap orang mendapatkan potongan daging sapi yang dibagikan.

Pada momentum ini, Budi mengajak petugas serta warga binaan yang hadir untuk saling berjabat tangan, maaf-memaafkan, kemudian selanjutnya bersilaturahmi antara sesama warga binaan dan petugas Rutan.

Baca Juga: Bhayangkari Polresta Banjarmasin Berikan Sapi Kurban kepada Warga

Reporter: Ahc14
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner