bakabar.com, BANJARMASIN - Antusiasme para bakal calon (balon) peserta Pilwali Banjarmasin 2020 menghadiri kegiatan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terbilang rendah. Itu tergambar pada rapat Pleno KPU Banjarmasin di Swiss Belhotel Borneo Banjarmasin, Senin sore (14/9).
Pada rapat pleno terbuka dengan agenda penyampaian hasil penelitian persyaratan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarmasin, tercatat beberapa balon tak menampakkan batang hidungnya alias tidak hadir.
Kali ini duet Pilwali Banjarmasin 2020 Hj Ananda-Mushaffa Zakir kembali tak hadir. Begitu juga dengan pasangan Ibnu Sina, yakni Ariffin Noor tak terlihat di rapat pleno tersebut.
Demikian juga dengan Habib Muhammad Ali Al Hasby pendamping Khairul Saleh di jalur independen juga tak nampak. Infonya, Habib Muhammad Ali Al Habsyi masih terkonfirmasi positif Covid-19.
Fahruri tim pemenangan Ananda-Mushaffa mengaku kalau Bapaslon ini tengah berada di luar daerah.
Diketahui, Ananda dan Mushaffa masih tercatat sebagai anggota DPRD Banjarmasin. Ananda dari Fraksi Golkar dan Mushaffa fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Lagi kunjungan kerja (kunker) anggota dewan," ujar Fahruri singkat.
Sementara itu, Ketua KPU Banjarmasin Rahmiyati Wahdah mengakui sudah mengundang seluruh Bapaslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarmasin.
Namun sifatnya hanya undangan. Kegiatan maupun tahapan Pilkada Serentak 2020, tidak ada persyaratan wajib dihadiri Bapaslon.
"Karena penyampaian tidak khusus kepada Bapaslon, diwakilkan juga bisa," ucapnya.
Untuk itu, KPU selalu berkoordinasi dengan seluruh tim kemenangan Bapaslon.
Namun, Rahmi berkata tidak mengetahui sebenarnya alasan Balon tak hadir ketika kegiatan. Tetapi dirinya mengetahui dari awal mereka tidak datang ke acara tersebut.
"Ya kita tidak memaksakan dan juga tidak ada penilaian," pungkasnya.
Sore itu hanya pasangan Haris Makkie-Ilham Noor yang tampak berhadir.
Haris mengaku sangat menghargai undangan pihak penyelenggara. Jadi kegiatan dalam bentuk apapun, dianggap oleh eks Sekda Kalsel ini sesuatu yang penting.
"Kita berusaha menggeser atau menunda jadwal lain dan saya kira biasa," pungkasnya.
Editor: Syarif
