DPRD Banjarbaru

Rapat Penyampaian Rancangan KUA PPAS 2024, DPRD Banjarbaru Target Pembahasan Rampung Akhir Juli

Adapun hasil pembahasan KUA-PPAS 2024 akan disampaikan pada rapat paripurna yang dijadwalkan awal Agustus 2023 mendatang.

Featured-Image
Rapat paripurna penyampaian rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2024 di gedung DPRD Banjarbaru.

bakabar.com, BANJARBARU - DPRD Kota Banjarbaru menggelar rapat paripurna penyampaian Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2024, Selasa (11/7) kemarin.

Ketua DPRD Banjarbaru, Fadliansyah Akbar menargetkan pembahasan rancangan KUA dan PPAS 2024 bisa rampung akhir Juli 2023. Sehingga bisa digunakan sebagai acuan program tahun depan.

Dalam menggodok materi di KUA-PPAS ini, kata dia, akan segera dibentuk panitia khusus alias pansus. 

"Pansus nanti melibatkan unsur pimpinan bersama anggota DPRD untuk membahas materi yang tercantum sehingga sesuai program yang disiapkan SKPD," ucap Fadli saat ditemui usai rapat paripurna.

Adapun hasil pembahasan KUA-PPAS 2024 akan disampaikan pada rapat paripurna yang dijadwalkan awal Agustus 2023.

Sedangkan persetujuan atau pengesahan KUA-PPAS saat ini masih memasuki tahap pembahasan setelah disampaikan bersama badan anggaran.

Fadli bilang proyeksi APBD 2024 dari sisi pendapatan sebesar Rp1,27 triliun dengan rincian PAD sebesar Rp316,8 miliar, sedangkan pendapatan transfer dari pemerintah pusat sebesar Rp962,8 miliar.

Lalu belanja daerah diproyeksi sebesar Rp1,37 triliun dengan rincian belanja operasi sebesar Rp1,06 triliun, dan belanja modal/kegiatan sebesar Rp293,2 miliar dan belanja tidak terduga Rp12,4 miliar.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Banjarbaru, Wartono menambahkan jika penyusunan KUA-PPAS 2024 menganggarkan program kepala daerah yakni program Maju, Agamis dan Sejahtera yang dilaksanakan SKPD.

"Di 2024 rencana pembangunan Banjarbaru adalah melaksanakan prioritas pembangunan guna mencapai target yang tertuang dalam RPJMD tahun 2021-2026, dengan sasaran tiga indikator makro," ucapnya.

Ketiga sasaran indikator makro ini yakni pertumbuhan ekonomi yang ditarget 5,35 sampai 6,20 persen, penurunan angka kemiskinan menjadi 4,10 persen, hingga IPM ditarget 79,78 sampai 80,05 dan gini ratio 0,301.

Editor


Komentar
Banner
Banner