Peluang UMKM

Rantai Pasok Global Terganggu, Saatnya UMKM Kuasai Pasar Domestik

Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki mengatakan tahun 2023 sebagai tahun yang positif bagi pelaku UMKM untuk merajai pasar domestik.

Featured-Image
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki (tengah). Foto: apahabar.com/Gabid Hanafie

bakabar.com, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki mengatakan tahun 2023 sebagai tahun yang positif bagi pelaku UMKM untuk merajai pasar domestik.

Ketidakpastian ekonomi global telah mengakibatkan rantai pasok terganggu dan konsumsi domestik akan menjadi hal yang diandalkan untuk pertumbuhan ekonomi.

"Tahun ini menjadi momentum bagi produk UMKM atau pedagang lokal untuk menguasai pasar domestik," jelas Teten dalam acara Digital Acceleration Summit, dikutip Jumat (13/1).

Teten menambahkan, Supply chain dunia terganggu menjadi momentum untuk memanfaatkan potensi dalam negeri.

"Karenanya, pemerintah telah berkomitmen memperkuat daya beli masyarakat dan menjaga konsumsi rumah tangga tetap kuat," ujarnya.

Baca Juga: Kemenkop UKM Optimis Masukan 98 Persen Produk UMKM ke E-Katalog 2022

Selain komitmen, pemerintah juga mengeluarkan kebijakan terkait peraturan belanja produk dalam negeri bagi pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

"Kemudian dibuat juga kebijakan belanja pemerintah pusat dan pemda bagi produk dalam negeri sebesar 40% dengan total alokasi Rp400 triliun," ungkap Teten.

Kebijakan baru itu diharapkan akan menciptakan pertumbuhan ekonomi 1,8% serta penciptaan dua juta lapangan pekerjaan. Hal ini sangat penting di tengah ketidakpastian dunia.

Teten juga menekankan bahwa kunci menjaga perekonomian adalah dengan membeli dan mengkonsumsi produk dalam negeri, termasuk produk UMKM. Untuk itu, ia mengimbau masyarakat untuk tidak terpengaruh membeli produk asing.

"Produk UMKM lokal saat ini sudah lebih bagus dibandingkan buatan negeri lain, seperti China," lanjut MenkopUKM.

Di sisi lain, ia menyarankan kalangan menengah ke atas yang menyimpan uang selama pandemi dapat digunakan untuk membeli produk UMKM. 

"Saat ini, PPKM dicabut dan mereka akan spending money dalam rangka mendukung daya beli masyarakat kelas lain," jelas Teten.

Baca Juga: Ramai Hilirisasi Nikel, Menteri Investasi: Libatkan UMKM Daerah

Jokowi Targetkan 30 Juta UMKM 2024

Presiden Jokowi telah menargetkan sebanyak 30 juta UMKM pada tahun 2024 secara onboarding. Artinya tidak hanya masuk dalam market place tetapi sudah berjualan melalui medsos, dan mudah untuk masuk e-commerce bagi pelaku UMKM di lintas daerah.

Pemerintah saat ini sudah mendorong pengusaha kecil dan mikro untuk masuk ke digital platform. Progresnya, saat ini sudah ada 19 juta dari 64 juta usaha kecil/usaha mikro yang masuk ke platform-platform digital.

"Target kita nanti di tahun 2024 sudah mencapai di atas 30 juta. Artinya yang kecil-kecil jangan ditinggal," kata Jokowi pada  Kamis (17/11).

Baca Juga: Ramai Hilirisasi Nikel, Menteri Investasi: Libatkan UMKM Daerah

Kadin dan MenkopUKM Sepakat

Wakil Ketua Umum Bidang Kewirausahaan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Aldi Haryopratomo sepakat bahwa tahun ini menjadi kesempatan yang baik bagi UMKM untuk merajai pasar dalam negeri.

Di sisi lain, barang dari luar negeri tidak mudah untuk masuk ke Indonesia. Hal itu tentu menjadi peluang baru yang tidak boleh disia-siakan.

"Dari luar negeri sudah susah masuk barangnya sehingga tahun ini jadi kesempatan bagi UMKM. Kita bisa targetkan segmentasi produk yang harus dihasilkan," tandas waketum Kadin.

Editor


Komentar
Banner
Banner