bakabar.com, BANJARMASIN - Beredar kabar pembakaran "Rambut Rasulullah" dari pihak FPI Kalimantan Selatan (Kalsel) di media sosial dan media online, diklarifikasi langsung Imam FPI Kalsel Habib Zakaria Bahasyim, pada Kamis (24/1) malam.
Menurut Habib, berita yang beredar tersebut seakan-akan mengatakan rambut itu dibakar untuk memusnahkannya. Padahal yang terjadi tidak seperti itu.
"Pembakaran di situ maknanya menguji untuk membutikan keasliannya (rambut tersebut, red), bukan memusnahkannya," ujar Habib pada bakabar.com.
Karena, sambung Habib, salah satu ciri daripada keaslian rambut Rasulullah SAW adalah rambut itu tidak hangus terbakar api.
"Nah, yang kemarin itu ketika dibakar (sebagian, red), terbakar, hangus," jelas Habib.
Jadi, tegas Habib, pembakaran yang dilakukan pihaknya bukan memusnahkan rambut. Tapi hanya untuk membuktikan keasliannya.
"Semoga tidak ada yang salah paham," harap Habib.
Baca Juga:Dinilai Palsu, "Rambut Rasulullah" di Banjarbaru Langsung Dibakar
Editor: Muhammad Bulkini