bakabar.com, JEMBER - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko enggan menanggapi sejumlah tokoh partai politik yang menyatakan menolak Tim Nasional (Timnas) Sepak Bola Israel dalam ajang Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Moeldoko menyebut, penolakan dari Ganjar Pranowo dan sejumlah elit politik memang sudah jadi kebijakan dari partai politiknya.
"Sikap dari partai politiknya seperti itu, saya tidak menanggapi penolakannya," kata Moeldoko kepada bakabar.com di Jember, Jumat (24/3).
"Tapi saya ingin katakan bahwa upaya kita untuk menjadi tuan rumah itu sebuah perjalanan panjang," tambahnya.
Baca Juga: Ratusan Warga Jakut Daftar Mudik Gratis Lewat Dishub DKI Jakarta
Moeldoko menyebut, proses Indonesia bisa menjadi tuan rumah piala dunia bermula di Bali pada tahu 2019. Piala Dunia U-20 sendiri rencananya akan digelar di Indonesia pada 20 Mei 2023.
"Ketika pertemuan di Bali tahun 2019. Akhirnya disetujui," katanya.
Lebih lanjut, ketika itu, dalam kacamata olahraga memang tidak ada pertimbangan apa dampak politik yang bakal terjadi.
"Kalau kita bicara olahraga, aspek politiknya tidak pernah dipikirkan. Dan waktu itu tawaran menjadi tuan rumah Piala Dunia juga disetujui," katanya.
Baca Juga: Moeldoko Ungkap 3 Kondisi Ini Jadi Ancaman Serius Ketahanan Pangan
Kini, kata Moeldoko, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) masih berupaya mencari solusi terbaik atas penolakan sejumlah elit tersebut, terutama kepada FIFA.
"Seperti organisasi sepak bola dunia, seperti FIFA dan kelompok lain, untuk mencari jalan tengah, dan semacamnya," ujarnya.