bakabar.com, MERAUKE – Barometer gulat nasional, tak lagi disandang sendiri oleh Kalimantan Selatan maupun Jawa Timur. Posisi itu sudah kembali direbut Jawa Timur.
Itu dibuktikan lewat keberhasilan Jatim menjadi juara umum gulat PON XX Papua 2021. Hingga hari terakhir pertandingan, Kamis (14/10) malam, mereka mendulang total 7 emas.
Emas pamungkas disumbangkan Lulut Gilang dari nomor grego roman kelas 87 kilogram. Lulut mengalahkan wakil tuan rumah Sumurung Siregar.
Jatim nyaris sapu bersih, andai Agus Fajar yang menjadi tumpuan di grego roman kelas 97 kilogram, tidak dikalahkan Ashar Ramadhani dari Kalimantan Timur.
“Perolehan kami di PON XX Papua melebihi target emas,” bangga pelatih gulat Jatim, Fatur Rachman, seperti dilansir Antara.
Sementara 6 emas Jatim sebelumnya dipersembahkan Shintia Eka Arfenda dari gaya bebas 50 kg putri, Candra Marimar gaya bebas 53 kg putri, dan Varadisa Septi gaya bebas 76 kg putri.
Kemudian Rachmat Hadi Wijaya dari gaya bebas 74 kg, Hasan Sidik gaya grego roman 60 kg, dan Dimas Septo Anugraha gaya bebas 125 kg.
Bermodal 7 emas, 7 perak dan 2 perunggu, pegulat Jatim sekaligus membukukan capaian terbaik di PON.
“Salah satu faktor keberhasilan kami adalah kedisiplinan latihan. Anak-anak nyaris tidak pernah telat. Kalau tetap telat, paling cuma 1 menit,” beber Fatur Rachman.
“Kekompakan itu juga penting. Kami jaga terus, mengingat kami membawa pegulat terbanyak di PON papua,” tandasnya.
Sementara Kalimantan Timur menempati peringkat kedua terbaik dari cabang olahraga gulat dengan koleksi 4 emas, 2 perak dan 6 perunggu.
Sedangkan Jawa Barat sebagai juara umum gulat PON 2016, berada di urutan ketiga dengan 2 emas, 2 perak dan 2 perunggu.
Adapun pegulat Kalimantan Selatan membawa pulang 2 emas dan 4 perunggu. Medali terakhir disumbangkan Risqa Adam Wibowo berupa perunggu dari grego roman kelas 97 kilogram.