bakabar.com, BANJARMASIN – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Selatan turut prihatin dengan kejadian penusukan menimpa pendakwah Syekh Moh Ali Jaber.
Ketua PWNU Kalsel, Abdul Haris Makkie, mendesak aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini.
“Kita turut prihatin dengan kejadian ini. Aparat harus mengusut tuntas perihal ini. Agar terang apa motif penyerangan,” sebut Haris, Rabu (16/9).
Kendati pelaku telah ditangkap, Haris meminta motif penyerangan terhadap Syekh Ali Jaber tetap harus dibuka kepada publik agar tidak menjadi isu liar di masyarakat.
“Kita serahkan dengan aparat keamanan saja, namun demikian tetap harus waspada, agar tidak terulang kejadian yang menimpa Syekh Ali Jaber dan ustaz atau guru, kyai, ulama lainnya,” tuturnya.
Mantan Sekdaprov Kalsel ini mengimbau masyarakat agar mengaktifkan kembali pos kamling di lingkungan masing-masing serta selalu berkoordinasi dengan aparat keamanan apabila menemukan gejala tindak kriminal maupun bila terjadi kasus kriminal.
Diketahui, Syekh Ali Jaber menjadi korban penusukan saat menghadiri pengajian dan wisuda Tahfidz Al Quran di Masjid Falahudin, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Lampung, Minggu (13/9).
Akibat serangan dari pemuda yang belakangan diketahui berinisal AA itu, Syekh Ali Jaber menderita luka tusuk di lengan kanan dan menerima beberapa jahitan berlapis.