bakabar.com, BANJARBARU – Memang Indonesia belum memiliki pembalap di MotoGP. Tetapi di level esport, negara ini sudah diwakili Putut Maulana yang notabene urang banua asli.
Maulana merupakan satu-satunya gamer dan bahkan orang pertama dari Tanah Air yang berhasil lolos ke global series MotoGP eSport Championship 2019.
MotoGP eSport Championship merupakan event hajatan Dorna Sports yang juga promotor MotoGP. Dimulai sejak 2017, game ini tumbuh bersama game-game online lain seperti Mobile Legends, PUBG hinga Free Fire.
Dalam global series nanti, Maulana yang menggunakan name id Moe ini bersaing memperebutkan gelar juara dunia melawan gamer-gamer dari Australia, Spanyol, Brasil, Jerman dan Italia. Artinya Maulana bukan hanya satu-satunya gamer dari Indonesia, melainkan juga dari Asia.
“Sebenarnya cukup banyak gamer Indonesia yang berpartisipasi di kualifikasi. Disayangkan hanya saya yang berhasil mencapai global series,” papar Maulana, Jumat (23/8).
Total terdapat tiga ronde dalam kalender MotoGP eSport Championship 2019. Dalam setiap ronde, berlangsung dua balapan di sirkuit berbeda.
Ronde pertama berlangsung 13 September 2019 di Italia, tepatnya di San Marino dan berbarengan dengan penyelenggaraan MotoGP San Marino di Sirkuit Misano Marco Simoncelli.
Sementara di dalam game, balapan pertama dilangsungkan di Sirkuit Mugello. Dilanjutkan balapan kedua di Sirkuit Aragon.
Kemudian ronde kedua digelar 20 Oktober di Aragon, sebelum ronde ketiga yang berlangsung 15 November di Valencia atau berbarengan dengan MotoGP Valencia.
Meski hanya seorang gamer, pencapaian Maulana tidak dapat dipandang remeh. Dibutuhkan ketekunan berlatih dan ketenangan selama bertanding. Juga terdapat proses yang mesti dilalui.
“Sebelumnya saya tak pernah terpikir menggeluti esport. Tapi saya sering ikut liga non resmi melawan sesama fans MotoGP sejak 2015. Kebanyakan liga internasional di grup PC,” ungkap Maulana.
“Lantas saya tertarik dengan MotoGP esport sejak 2017, tapi baru ikut kualifikasi regional 2018. Semula hanya iseng, ternyata bisa menjadi runner up challenge #2 dan selanjutnya saya mulai serius latihan,” imbuh sarjana teknik elektro ini.
Sebelum mencapai global series, Maulana lebih dulu mengikuti kualifikasi yang dibagi menjadi dua region. Region pertama diikuti peserta dari Eropa.
Sedangkan peserta region dua berasal dari luar Eropa atau disebut Rest Of The World, termasuk Maulana.
Dalam kualifikasi region yang diikuti ribuan orang dari berbagai penjuru dunia sejak 19 Juni 2019, setiap peserta berhak memilih menggunakan platform PS4, Xbox maupun PC. Maulana yang hanya memiliki PC, akhirnya memilih platform tersebut.
Kualifikasi sendiri diawali dengan enam sesi challenge, baik untuk platform PS4, Xbox maupun PC. Dari masing-masing platform, diambil 2 pencatat waktu terbaik. Akhirnya diperoleh total 36 pemain Rest of the World, plus 36 pemain dari Eropa.
Selanjutnya semua pemain itu diadu lagi dalam babak pro draft yang dibagi menjadi tiga grup. Dimulai 1 Agustus 2019, hanya diambil seorang pemain Rest of the World terbaik dari masing-masing platform.
Sebaliknya diambil 3 pemain terbaik Eropa dari masing-masing platform. Dengan demikian, total terdapat 3 pemain Rest of World dan 9 pemain Eropa yang lolos ke Global Series.
Untuk meraih tiket menuju global series, Maulana menjadi pemain tercepat pro draft dari platform PC dengan catatan waktu 4 menit 20,565 detik di Sirkuit Buriram Thailand.
Maulana menggunakan karakter Jack Miller, ketika membukukan catatan waktu tersebut. Penggunaan karakter sendiri dipilih acak oleh Dorna kepada masing-masing peserta.
Dari semua platform pro draft, 4 menit 20,565 merupakan catatan waktu tercepat. Sebelumnya dalam babak challenge, Maulana juga mencetak rekor lap di Sirkuit Assen dan Sachsenring.
“Catatan waktu dalam pro draft itu melebihi ekspektasi saya sendiri. Bahkan saya tidak pernah secepat itu dalam latihan,” tukas alumni SMAN 1 Martapura ini.
Berdasarkan pencapaian itu, laman resmi MotoGP ataumotogp.commenuliskan Maulana menjadi gamer Rest Of The World yang difavoritkan di global series 2019.
“Padahal saya tidak punya strategi spesial. Hanya latihan setiap hari menjelang pro draft dan berolahraga ringan agar badan tetap fit selama empat hari,” imbuh pria kelahiran Banjarmasin 28 Oktober 1989 tersebut.
Selanjutnya menghadapi global series, Maulana berlatih lebih keras lagi, baik teknik maupun fisik. Berkaca dari pengalaman 2018, jadwal keberangkatan maupun persiapan menghadapi lomba juga harus diperhatikan.
“Ketika mengikuti babak challenge 2018, persiapan saya kurang dari dua minggu. Itu termasuk mengurus paspor dan visa. Saya juga sampai meminta tolong Ketua IMI Kalsel (Edy Sudarmadi) untuk pengurusan visa,” kenang Maulana.
“Akibat fisik kurang terjaga, saya mengalami jet lag lumayan parah. Terlebih perjalanan dari Banjarmasin menuju Spanyol memakan waktu lebih dari 24 jam termasuk transit,” sambung pengidola Dani Pedrosa ini.
Dalam global series, Dorna menganjurkan setiap pemain menggunakan PC. Namun itu hanya opsional, karena semua pemain tetap berhak memakai platform yang paling dipahami.
“Memang dari segi adaptasi, saya memiliki keuntungan lantaran PC merupakan platform paling cepat untuk membukukan lap time,” urai Maulana.
“Tetapi bukan keuntungan absolut, karena pemain PS4 dan Xbox bisa saja lebih diuntungkan. Terbiasa bermain sedikit lambat dengan PS4 dan Xbox, mereka berpeluang lebih cepat ketika pindah menggunakan PC,” tandasnya.
Baca Juga: Selain Pelatih Djanur, Barito Juga Rekrut Gelandang Jepang
Baca Juga: Barito Rekrut Djanur sebagai Pelatih
Baca Juga: Thropy Paman Birin ke-III Digelar di Banjarbaru
Reporter: Bastian AlkafEditor: Syarif