bakabar.com, BANJARMASIN - Putra bungsu Sunan Kalijaga, Sean, mengalami tindak kekerasan di lingkungan sekolah. Sean diduga dikeroyok oleh enam orang anak lainnya.
Sunan Kalijaga geram dan langsung mendatangi sekolah guna meminta pertanggungjawaban. Dalam video yang dia unggah di Instagramnya, Sunan Kalijaga tak terima anaknya diduga dipukuli teman sekolah.
"Tadi malam saya mendapat pengaduan dari putra saya, dia mengalami, mendapatkan pukulan di bagian kepala, di bagian wajah dan di badan," kata Sunan Kalijaga dalam video yang diunggah di Instagram pribadinya, seperti dilihat bakabar.com pada Jumat (3/3).
"Saya selaku orang tua meminta tanggung jawab pihak sekolah karena itu terjadi di dalam jam belajar dan area sekolahan," sambungnya.
Setelah bertemu dengan pihak sekolah, Sunan Kalijaga dibuat terkejut. Ternyata pertengkaran Sean bukan satu lawan satu. Diduga Sean dikeroyok.
Lihat postingan ini di Instagram
"Setelah tadi saya datang ke sekolah dan bertanya dengan wali kelas, guru BK, lalu dengan kepala sekolah, serta pelaku yang diduga melakukan penganiayaan terhadap putra saya, saya agak sedikit kaget ternyata posisinya bukan berantem biasa. Tapi adanya dugaan, saya katakan dugaan, diduga Sean mengalami pengeroyokan yang menyebabkan lebam di matanya dan kepalanya berkali-kali terkena pukulan," bebernya.
Sunan Kalijaga langsung membawa Sean ke IGD guna mengecek kondisinya. Adanya masalah Sean, Sunan Kalijaga berharap kekerasan di lingkungan sekolah tak terjadi lagi.
"Yang pasti saya ingin juga menyampaikan bahwa stop kekerasan di lingkungan sekolah karena dari sinilah akan menjadi bibit seseorang akan menjadi kasar, arogan, dan bergaya premanisme," ungkap Sunan.
Sunan Kalijaga memperlihatkan kondisi sang putra saat berada di rumah sakit. Dia memohon doa untuk kondisi Sean baik-baik saja. Sean terlihat bisa duduk dan menjalani pemeriksaan di rumah sakit.
"Setelah mendapat kekerasan, Sean hari ini saya bawa ke IGD Siloam Kebon Jeruk untuk memeriksakan kesehatan mata dan kepalanya. Mohon doanya," tulis Sunan Kalijaga.