Pemprov Kalsel

Puncak Musim Hujan Juni 2021, Kalsel Evaluasi Sistem Peringatan Dini

apahabar.com, BANJARBARU – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan ekstrem kembali melanda Kalimantan Selatan…

Featured-Image
Pemprov Kalsel evaluasi sistem peringatan dini. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARBARU – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan ekstrem kembali melanda Kalimantan Selatan pada pertengahan tahun 2021. Prakiraan awal musim hujan akan berlangsung pada Juni mendatang.

“Prakiraan Puncak Musim Hujan 2020/2021 di Kalimantan Selatan umumnya Desember 2020 di bagian Utara, Januari 2020 di bagian Selatan dan Juni 2021 di bagian Timur,” ungkap Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Banjarbaru, Goeroeh Tjiptanto, dalam keterangan resminya belum lama tadi.

Dalam kurun waktu sekitar 5 bulan ini, Pemprov Kalsel berupaya melakukan peningkatan sistem peringatan dini terhadap bencana. Di antaranya mengevaluasi infrastruktur pengendali banjir.

“Kami sudah berkoordinasi dan berkabar dengan kabupaten/kota. Tindak lanjutnya adalah mengevaluasi segera sistem infrastruktur pengendali banjir, seperti bendungan, embung, kanal,” sebut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalsel, Nurul Fajar Desira ditemui bakabar.com.

Dari prakiraan BMKG, peningkatan kewaspadaan juga akan dilakukan pada daerah-daerah pesisir seperti kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru. Lebih khusus, wilayah permukiman penduduk. Dari hasil kajian serta evaluasi tersebut, diharapkan dapat dilakukan percepatan untuk memperbaiki sistem yang dinilai kurang maksimal.

“Dalam 5 bulan ini, nanti hasil evaluasi itu apa yang bisa segera perlu diperbaiki. Akan kita fasilitasi,” imbuh Fajar

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Mujiyat, mengatakan peningkatan sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS) di Kalsel akan menjadi perhatian bersama. Pada daerah yang belum memiliki sistem tersebut, akan sesegeranya dibangun.

“Akan segera dibangun, kalau perlu alatnya ditambah supaya kecanggihannya terukur,” kata Mujiyat diwawancara terpisah.

Diakui Mujiyat, dalam penggunaannya kerap dijumpai kendala sinyal yang mengganggu sistem kerja EWS tersebut. Sehingga, informasi akan bencana kerap datang terlambat.

“Kita sudah siapkan, tapi terkadang tergantung sinyal. Ini yang akan kita perhatikan untuk mengantisipasi Juni ini agar tidak boleh lengah, supaya ada warning kepada masyarakat bahwa ada bahaya,” imbuhnya



Komentar
Banner
Banner