Borneo Hits

Puluhan Warga Mabuk Kecubung Dirujuk ke RSJ Sambang Lihum, 2 Orang Meninggal

Beberapa remaja di Kalimantan Selatan keracunan buah kecubung. Mereka pun dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum. Dua di antara dinyatakan meninggal dunia.

Featured-Image
Dua remaja mabuk kecubung meninggal dunia. Foto: bakabar.com/Hasan

bakabar.com, MARTAPURA - Fenomena mabuk buah kecubung yang terjadi di berbagai wilayah di Kalimantan Selatan, akhirnya memakan korban jiwa.

Dari sejumlah warga yang dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa  (RSJ) Sambang Lihum dalam beberapa pekan terakhir, 2 di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Sejumlah warga yang dirujuk beberapa di antaranya berasal dari Banjarmasin, Barito Kuala dan Hulu Sungai Selatan.

"Sampai sekarang mereka belum bisa diajak komunikasi, karena masih meracau," papar psikiater Konsultan Adiksi RSJ Sambang Lihum, dr Firdaus Yamani, Selasa (9/7).

"Mereka diberikan suntikan penenang, karena sebagian mengalami sulit tidur. Adapun 2 pasien yang meninggal dunia karena saturasi oksigen yang terus menurun," imbuhnya.

Berdasarkan diagnosis dokter, para pasien tersebut menelan pil Zenith Carnophen dan alkohol yang dioplos dengan buah kecubung.

Adapun efek halusinasi mabuk kecubung akan berlangsung selama dua sampai tiga hari. Namun untuk menghilangkan zat adiksi dari kecubung, diperlukan waktu paling tidak dua pekan.

Total 28 orang pasien yang dirawat di RSJ Sambang Lihum akibat efek kecubung. Mereka terdiri dari 25 laki-laki dan 3 orang perempuan dengan rentang usia 20 hingga 53 tahun.

"Semua pasien masih dalam tahap evaluasi dan perawatan, sampai dinyatakan benar-benar sadar," tutup Firdaus.

Editor


Komentar
Banner
Banner