bakabar.com, MARTAPURA – Di tengah pesatnya pembangunan infrastruktur, ternyata masih ada ruas jalan yang kondisinya rusak parah.
Ruas jalan itu berada di kawasan Cindai Alus, Martapura, Kabupaten Banjar. Sejak tahun 1980-an, ruas jalan ini belum pernah tersentuh perbaikan.
“Jalan ini dibuat untuk pembangunan irigasi pada tahun 1989 guna lalu lalang mobil proyek.
Namun sekarang menjadi jalan desa karena penduduknya sudah banyak,” ujar Stiarto (50) warga Jalan Bahari RT.6 RW.2.
Akibat kerusakan jalan di kawasan itu, banyak kendaraan yang kesulitan saat melintas. Tak sedikit kendaraan roda empat yang amblas dan pengendara roda dua yang terjatuh.
Apalagi saat musim penghujan tiba. Warga harus ekstra waspada. Sebab genangan air di ruas jalan itu bisa mencapai setinggi lutut orang dewasa.
“Kalau hujan jalan ini sangat seram jika dilewati, karena sangat licin dan juga banyak lubang yang digenangi air setinggi lutut orang dewasa,” tambah Rahmadhani (40).
Lima tahun lalu, sebenarnya masyarakat setempat pernah melakukan perbaikan secara swadaya menggunakan ekskavator. Warga juga membuat saluran khusus agar air tidak menggenangi badan jalan.
“Karena genangan air cukup dalam, kami harus mengalirkan air ke got menggunakan cangkul,” imbuh Saeno.
Karena cukup meresahkan, warga berharap kepada pemerintah agar segera ada perbaikan.
“Apalagi di sini banyak ibu-ibu yang mengantar anaknya sekolah. Juga apabila ada yang ingin melahirkan itu sangat sulit melintasi jalan yang sangat rusak ini,” harapnya.
Dikonfirmasi, Kepala Desa Cindai Alus, Martapura, Samija, mengungkapkan pada 2020 lalu, dia bersama warga telah mengajukan perbaikan jalan tersebut kepada Pemkab Banjar.
“Pada tahun 2020 kemarin, kita sudah mengajukan proposal ke Kecamatan bersama dengan masyarakat dan juga RT, namun entah kenapa tidak disetujui,” ujarnya.