Apahabar.com, BANJARMASIN - Puluhan guru sekolah menengah di Banjarmasin dapat pemahaman khusus soal pencegahan terorisme oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Selatan (Kalsel), Kamis (20/10).
Ketua FKPT Kalsel, Aliansyah Mahadi mengatakan, guru memiliki intensitas dengan peserta didik.
Dari situ diharapkan menjadi jembatan mengarahkan agar tidak terpapar pemikiran mendalam soal intoleran, radikalisme dan terorisme.
"Dari mereka ini, kita inginkan bisa menyalurkan atau menyampaikan kepada rekan-rekan sejawat dan anak didiknya serta lingkunganya untuk sama-sama bergerak mengupayakan pencegahan terhadap radikal dan terorisme," ucap Aliansyah Mahadi disela acara bertajuk "Internalisasi Nilai-nilai Agama Melalui Training of Trainer Menjadi Guru Pelopor Moderasi Beragama" di Gedung General Building Universitas Lambung Mangkurat.
Aliansyah melanjutkan, anak muda lebih rentan terpapar paham radikal dan terorisme.
Sehingga perlu peran serta guru untuk sama sama memberikan bimbingan dan pemahaman dalam upaya pencegahan terhadap radikal dan terorisme.
"Artinya dengan lewat guru-guru mungkin mereka bisa menyampaikan bagaimana upaya pencegahan," sambungnya.
Sementara itu, Inspektur Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia, Catur Iman Pratignyo mengatakan, melalui training ini diharapkan para guru nantinya bisa memberikan pelajaran tentang sikap toleransi, radikalisme, terorisme agar keutuhan nilai NKRI tetap terjaga.
Guru dibekali untuk memberikan metode pembelajaran yang efektif dan kekinian. Mereka bisa memanfaatkan video pendek untuk mengajak anak lebih berinovasi.
"Target kita dari kegiatan ini, para guru akan dibekali cara membuat video pendek dengan substansi yang benar," jelasnya.
Setelah itu, video tersebut nantinya akan di-publish ke sejumlah sosial media pribadi sebagai narasi bagi generasi muda agar mereka paham tentang apa itu radikalisme dan terorisme.
"Sehingga dengan cara itu, mereka bisa kita bentengi terlebih dahulu dari kemungkinan terpapar paham radikal dan terorisme," tutupnya.