bakabar.com, BANJARMASIN – Rencana kuliah tatap muka terbatas di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) mulai 21 Oktober 2021, disambut antusias mahasiswa, terutama semester awal.
Pasalnya, sejak pertama menduduki bangku kuliah "mahasiswa angkatan Corona" ini belum pernah bersua langsung dengan dosen, bahkan kawasan sekelasnya.
"Perasaannya senang pastinya, karena bakalan ketemu dengan teman-teman dan dosen juga," kata mahasiswi FKIP ULM angkatan 2020, Anika Rahmalina kepada bakabar.com, Rabu (13/10).
Meski begitu, Anika yang mengambil Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini tetap mengaku ada kekhawatiran akan kuliah tatap muka terbatas nanti.
"Bukan hanya penularan Covid-19, tapi juga takutnya tidak siap nanti karena terlalu nyaman dengan daring, karena daring ini lebih fleksibel dan bebas di mana saja untuk mengikuti kelas," ujarnya.
Senada, mahasiswi Prodi Pendidikan Sejarah FKIP ULM, Galuh Nur Syifa mengaku antusias terkait rencana kuliah tatap muka nanti.
Menurutnya, kuliah daring yang sudah dijalankan selama lebih dari 3 semester ini cukup membosankan. Selain itu, penyampaian materi juga dirasa kurang maksimal untuk diserap.
"Jadi mengenai rencana PTM, setuju dan selagi mematuhi protokol kesehatan dan sudah vaksin itu nggak masalah sih. Biar juga semakin kenal sama temen-temen di kelas, dan bisa bertemu langsung sama dosen. Biar sekali-sekali dapat euforianya kuliah di kelas, lihat suasana kampus,” ujar mahasiswi angkatan 2020 ini.
Terpisah, Dekan FKIP ULM, Chairil Faif Pasani tak bisa menampik antusias mahasiswa khususnya semester awal menjelang PTM terbatas ini.
"Karena mereka belum pernah bertemu secara tatap muka dengan dosen dan kuliah di ruang kelas secara langsung," ucapnya.
Maka dari itu, ujar Faif kuliah tatap muka terbatas di FKIP ULM diprioritaskan untuk mahasiswa angkatan 2020 dulu.
"Supaya mereka bisa bertemu dengan dosen-dosennya. Takutnya nanti sampai lulus gak pernah ketemu dengan dosen," tuturnya.
Dia menegaskan bahwa PTM terbatas di fakultas ini digelar dengan sistem hybrid. Yang mana nantinya sebagian mahasiswa dapat mengikuti secara tatap muka dan sebagian lagi ikut secara daring.
"Untuk praktikum, semua mahasiswa dihadirkan. Tetapi dengan sistem shift, hanya maksimal 25 orang dalam setiap kelas," ujarnya.
Selain itu, durasi dalam PTM terbatas ini juga dipersingkat dibanding dari sebelumnya. Faif memastikan hanya maksimal 50 menit untuk setiap pertemuan dengan catatan dosen sudah mengirimkan materi kuliah paling lambat H-1.
"Mahasiswa yang boleh mengikuti PTM terbatas ini hanya yang sudah bervaksin dan mengantongi izin orang tua," tuntasnya.