bakabar.com, SURABAYA - Pemilik klub Persiba Balikpapan, I Gede Widiade menanggapi perubahan format kompetisi Liga 2 yang dilakukan oleh PSSI dalam acara Sarasehan Sepak Bola Nasional.
Acara Sarasehan Sepak Bola Nasional yang digelar oleh PSSI bersama pemilik klub Liga 2, di Sheraton Hotel Surabaya, Sabtu (4/3) kemarin, memutuskan untuk menggulirkan Liga 2 pada musim depan.
Menanggapi hasil sarasehan ini, Bos Persiba Balikpapan, Gede Widiade mengatakan sangat puas dengan wadah seperti ini.
Karena menurut ex petinggi Persija tersebut, sebelumnya belum pernah diadakan kegiatan sarasehan seperti itu yang menghasilkan beberapa gebrakan.
Baca Juga: Musim Depan, PSSI Ubah Nama Liga 1 dan Liga 2
Di antaranya nasib jangka panjang dan pendek untuk tim liga 2, yang resmi akan digulirkan untuk musim baru November 2023.
“Tadi dibicarakan tentang jangka pendek dan panjang PSSI. Misalnya Liga 2 akan mulai format kompetisi, berapa peserta dan aturannya bagaimana, karena Liga 2 juga ingin kepastian agar tidak terombang-ambing, makanya kami minta kepastian,” ujar Gede Widiade.
Selain itu, Gede Widiade juga menambahkan, beberapa tim Liga 2 juga menginginkan adanya kompetisi pre-session, agar para pemain terus melakukan pertandingan guna mengejar fisiknya.
“Kami minta November, tapi kami minta pre-session sebelum November, seperti Piala Presiden dan lain-lain. Agar tidak merugikan pemain. PT LIB bilang kepada kami ada biaya kompensasi,” jelasnya.
Permintaan tersebut sedikit terobati, karena PSSI dan PT LIB sudah memulai menyusun format baru, untuk kompetisi kedepan.
Baca Juga: Fabio Lefundes Mundur dari Kursi Pelatih Madura United
“Sudah diputuskan dan di setujui, dari exco sudah disetujui. Tadi membentuk pokja untuk mendetailkan merancang dan lain-lain," tutur Gede.
"Tapi sudah diputuskan dan disetujui semua klub, waktunya terpisah dan tidak bisa tiba-tiba. Nah ini yang harus dipikirkan dan dibentuk 1 tim untuk membahasnya,” sambungnya.
Gede menambahkan bahwa keinginan Ketua Umum PSSI Erick Thohir pada para peserta Liga 2, punya kesamaan.
“Kami dengar mengenai highlight program dan bisa sampaikan termasuk apa kesulitan kita secara fundamental, untuk didengarkan pengurus atau federasi. Kira-kira bantuan apa yang bisa disampaikan kami, kami tidak butuh bantuan uang tapi sistem,” ucapnya.
“Kalau diberikan sistem yang bagus, mainnya dan potensi kenaikan biaya atau pendapatan kan tinggi, hanya tinggal ini upaya-upaya untuk menaikan pendapatan dan menurunkan biaya, kami sambut dengan baik karena kan menguntungkan klub,” pungkasnya.