bakabar.com, JAKARTA - Dalam waktu dekat, Erick Thohir bersama beberapa petinggi PSSI akan bertolak menuju Jerman guna membicarakan tentang direktur teknik (Dirtek) PSSI.
Sebab, saat ini posisi Dirtek PSSI mengalami kekosongan lantaran penunjukkan Indra Sjafri yang diminta untuk fokus menahkodai Timnas U-23.
Erick juga memberi alasan mengapa pilihan jatuh ke negara Jerman. Rupanya pembicaraan ini sudah berlangsung sejak dirinya melakukan kunjungan bersama Presiden Joko Widodo.
Terlebih, bukan hanya soal ingin merekrut sosok Dirtek dari Jerman, Erick juga mempunyai mimpi agar pemain Indonesia bisa berkarier di sana.
"Untuk Jerman, kita akan berangkat, saya Pak Waketum Amali dan Bu Tisha, itu Insyaallah di pertengahan Juni yang tidak lain ke Frankfurt. Nanti rencananya untuk kerja sama dengan mereka masalah direktur teknik. Supaya direktur teknik kita benar-benar independen, sehingga ketika me-review semua pelatih juga secara independen," ungkap Erick dalam acara kongres.
"Nah kita pilih Jerman karena memang kemarin kita baru saja melakukan bilateral meeting dengan Jerman saat perjalanan saya dengan Bapak Presiden. Lalu juga dengan Jerman, kita melihat ini potensi karena banyak sekali pemain Asia itu bermain di Liga Jerman. Nah inilah kenapa kita ingin membuat jendela kesempatan pemain tim nasional muda kita berlatih di Jerman, supaya tadi punya kesempatan, mereka juga bisa menyentuh Eropa. Ini kan baru mimpi-mimpi," tambahnya.
Bicara soal Jerman, sosok Dirtek pun sempat mencuat ke satu nama yakni Oliver Kahn. Kebetulan legenda Jerman tersebut saat ini sedang 'nganggur' lantaran baru saja dipecat dari jabatannya sebagai CEO Bayern Munchen.
Isu ini pun langsung ditepis oleh Exco PSSI, Arya Sinulingga. Arya yang ditemui pasca kongres PSSI menyebut kalau soal Dirtek juga harus disesuaikan. Bukan hanya karena sosok nama besar.
"Tenang aja, kita tunggu. Tadi baru saja saya baca, Di Marzio bilang Walter Zenga, kiper Inter. Kita lihat nanti. Gini, jangan tinggi-tinggi. Nanti tinggi banget, pemain kita gimana, kebingungan. Jadi disesuaikan juga lah," tegas Arya.
"Tapi kan dengan adanya dirtek mumpuni seperti itu, membuat masing-masing pelatih kan ada yang mengawasi, mengontrol. Dirtek kan nanti dikasih target-target juga. Soal pemain siapa yang diambil, apakah ada naturalisasi, semua itu nanti dari dirtek. Di situ ramuan-ramuan, makanya kita akan cari orang yang mudah-mudahan bagus," pungkasnya.
