bakabar.com, JAKARTA - Menteri Koordinasi (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membahas proyek strategis nasional (PSN). PSN yang dibahas, utamanya proyek yang harus selesai sebelum 2024.
Airlangga mencatat, setidaknya ada 37 PSN di Jawa Tengah dengan nilai investasi mencapai Rp258,7 triliun. Untuk itu, dibutuhkan kehadiran Ganjar selaku gubernur Jawa Timur untuk membahas kemajuan dan kelanjutan proyek tersebut.
"Evaluasi sudah dilakukan. Sekarang kita tinggal evaluasi proyek-proyek yang lewat 2024, salah satunya tentu konfirmasi dengan Gubernur Jawa Tengah kali ini proyek apa yang akan berhenti di 2024 dan ke depannya perlu proyek seperti apa," ujar Airlangga dalam konferensi pers di Gedung Ali Wardhana, Gedung Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (17/7).
Airlangga menyebut sejumlah proyek yang harus diselesaikan dalam waktu dekat. Salah satunya tol Semarang - Demak dan tanggul di Pantai Utara (Pantura). Tanggul tersebut tidak hanya di Jawa Tengah, namun akan dibangun di jalur Pantura di Jawa Timur dan Jawa Barat.
Baca Juga: Tahun 2023-2024, Kementerian PUPR Bangun Dua PSN di Manokwari
"Salah satu PSN menjadi penting yang tadi dibahas secara khusus, yaitu Tol Semarang-Demak yang berfungsi sebagai tanggul di pantai laut," ungkap Airlangga.
Proyek strategis lain yang dibahas oleh kedua politisi tersebut adalah kawasan ekonomi Kendal dan Batang. Hanya saja, Airlangga tidak menjelaskan secara rinci kemajuan proyek tersebut. Airlangga mengaku akan mengunjungi lokasi tersebut dalam waktu dekat.
Sementara itu, Ganjar menjelaskan ada beberapa kendala penyelesaian proyek, di antaranya soal perizinan dan eksekusi lahan. Misalnya yang terjadi pada pembangunan jalan tol dan bendungan.
"Beberapa ruas yang tadi tol belum selesai, masih on going. Beberapa bendungan yang belum selesai on going, ini nanti yang akan dilakukan review terkait target penyelesaian," ungkap Ganjar.
Baca Juga: Dukung PSN, Waskita Toll Road Siap Selesaikan Tol Bocimi Seksi 2
Mengenai KEK Kendal, Ganjar menjelaskan kebutuhan utamanya adalah pelabuhan pendukung. Namun, hal itu harus dikaji lebih lanjut oleh Kementerian Perhubungan. Sementara terkait KEK Batang, Ganjar menegaskan soal kebutuhan jetty.
Untuk tol Semarang - Demak, imbuh Ganjar, telah dilakukan sosialisasi kepada warga yang terdampak. Dihrapkan sosialisasi juga turut mempercepat proses ganti rugi atas lahan.
"Kita sosialisasikan sehingga cara ganti rugi atau sebutan sekarang ganti untung itu betul betul masyarakat bisa terlindungi untuk yang ada di kawasan antara Kota Semarang dengan Demak," tutupnya.