Hot Borneo

Proyek Bendungan Riam Kiwa Dimulai Tahun Ini, Nilai Tender Rp1,8 Triliun Lebih

Mega Proyek Bendungan Riam Kiwa di Paramasan, Kabupaten Banjar, Kalsel, Dimulai Tahun Ini, Nilai Tender 1.8 Triliun Lebih

Featured-Image
Desain rencana Bendungan Riam Kiwa di Paramasan, Kabupaten Banjar. foto-BWS Kalimantan III.

bakabar.com, MARTAPURA - Mega proyek pembangunan fisik Bendungan Riam Kiwa di Kabupaten Banjar, Kalsel, bakal direalisasikan mulai tahun 2023 ini.

Fungsi Bendungan Riam Kiwa diharapkan dapat mengatasi masalah banjir yang selama ini jadi langganan saban tahun di sejumlah wilayah Kabupaten Banjar.

Kepastian terwujudnya proyek strategis nasional ini setelah diumumkannya secara resmi tender proyek Bendungan Riam Kiwa secara online di website LPSE Kementerian PUPR.

Lelang yang ditawarkan terbagi dua, yaitu proyek konstruksi dan supervisi dengan total Rp 1,8 triliun lebih!

Khusus proyek konstruksi Bendungan Riam Kiwa nilai pagu yang ditawarkan Rp 1.785.205.649.000 atau Rp 1,7 triliun selama periode APBN tahun 2023 - 2027. Artinya target selesai bendungan tahun 2027.

Adapun nilai pagu supervisi Rp. 91.329.380.000 atau Rp 91,3 miliar dengan masa kerja 6 tahun, yakni periode APBN 2023 - 2028.

Saat ini proses lelang masih berjalan dan belum ada penetapan pemenang tender. Dari time line tender, rencananya penandatanganan kontrak dijadwalkan pada Agustus 2023.

Lokasi pembangunan Bendungan Riam Kiwa telah ditetapkan dua desa sesuai keputusan Bupati Banjar pada 2021 lalu, yakni Desa Angkipih dan Desa Paramasan, Kecamatan Paramasan, Kabupaten Banjar.

Luas lahan yang dibutuhkan total 771,51 hektare, di mana 753,85 hektare masuk dalam kawasan hutan produksi tetap, 11,86 hektare kawasan hutan produksi terbatas, dan 5,81 hektare lainnya adalah areal penggunaan lain atau milik masyarakat.

Sedangkan untuk genanangan waduk direncanakan seluas 654,04 hektare, dengan daya tampung air 90,51 juta meter kubik.

Fungsi Bendungan Riam Kiwa yaitu dapat mereduksi banjir hingga 255 meter kubik per detik. Satu meter kubik setara 1.000 liter air.

Kemudian bendungan ini juga dapat jadi sumber air baku sebanyak 4,5 meter kubik perdetik. Tak hanya itu, irigasinya dapat mengairi lahan pertanian seluas 1.800 hektare.

Terakhir, bakal dibuatkan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang dapat menghasilkan daya listrik 6 megawatt (MW). 1 MW setara 1.000.000 watt.

Pemerintah pusat melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III dan Pemkab Banjar belakangan ini terus bergerak dalam rangka pembebasan kawasan hutan yang masuk objek pembangunan Riam Kiwa.

Pada kegiatan Rakor Tata Batas Kawasan Hutan untuk Pembangunan Bendungan Riam Kiwa, beberapa waktu lalu di Banjarbaru, Kepala BWS Kalimantan III, Putu Eddy Purna Wijaya, mengatakan tahap lelang sudah berjalan tinggal menunggu kontrak tender dengan penyedia jasa selesai.

Di sisi lain pihaknya juga sedang melakukan pengukuran batas lahan guna pembebasan dari kawasan hutan, dengan target selesai akhir Juli ini.

"Insya Allah tahun ini mulai pengerjaan fisik, dimulai dari pembangunan akses jalan proyek serta persiapan fasilitas dan penunjang, seperti spoil bank, stock pile, dan lainnya," paparnya.

Pada kesempatan itu, Sekda Banjar HM Hilman mengatakan, pemerintah pusat telah sepakat menetapkan lokasi pembangunan Bendungan Riam Kiwa di wilayah Paramasan tersebut, atas usulan Pemprov Kalsel berdasarkan hasil keputusan penetapan lokasi bendungan.

"Yang dilakukan saat ini adalah pengukuran batas kawasan secara langsung di lapangan, guna mendapatkan detil titik kordinat yang pasti, karena selama ini kita hanya meliat (batasnya) melalui peta saja," ujar Hilman.

Ia melanjutkan, begitu dapat peta titik kordinat yang sudah fix, baru kemudian ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk dikeluarkan dari kawasan hutan.

"Setelah dikeluarkan dari kawasan hutan dan menjadi areal penggunaan lain (APL), setelah itu dilakukan pengadaan tanah untuk pembangunan Riam Kiwa," tandas Sekda Hilman.

Ia menambahkan, untuk pelepasan lahan bakal dilakuakan secara bertahap seiring berjalannya proyek bendungan. "Jadi dilakukan secara paralel," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner