bakabar.com, BANJARMASIN – Kenaikan harga tahu dan tempe di Kota Banjarmasin terus menjadi sorotan publik.
Kali ini, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kalsel melakukan pemantauan dengan turun ke lokasi produksi tempe dan tahu di kawasan Sutoyo S, Banjarmasin, Rabu (17/3).
Hasilnya, bahan baku berupa kacang kedelai sangat mahal. Biasanya sekitar Rp 7 ribu, tiga bulan terakhir menjadi Rp 10 ribu per kilogram.
Kenaikan harga ini berdampak terhadap produksi 15-25 Kg kacang kedelai per hari. Normalnya sekitar 100 kg kacang kedelai per hari.
Dengan situasi tersebut, PSI mendorong pemerintah daerah untuk mengendalikan harga kedelai di pasaran.
"Harga kenaikan ini sudah tiga bulan terakhir, janji pemerintah akan menurunkan lagi dalam waktu dekat, tapi sekarang tidak turun," ujar Wakil Ketua DPW PSI Kalsel, Endani Kastien.
Tak hanya itu, ia menyampaikan para pengecer meminta harga tahu dan tempe ini tidak naik. Dan harusnya seperti standar harga normal sebelum kenaikan yaitu Rp 7 ribu per kg.
Kata dia, di masa pandemi Covid-19, tempe tahu menjadi salah satu alternatif makanan sumber protein.
Saat masyarakat kalangan menengah ke bawah tak mampu lagi membeli daging ayam dan daging sapi, tahu tempe jadi alternatif makanan sehat.
"Tuntunan produksi dan pengecer harga ke kedelai kembali normal," ucapnya setelah mendengarkan keluhan perajin.