Regional

Prioritas, Magelang Target Ratusan Sertifikat Halal UMKM

Kabupaten Magelang ditargetkan bisa menerbitkan 100 sertifikat halal untuk 200 Usaha Mikro Kecil dan Menengah pada 2023.

Featured-Image
Ilustrasi proses sertifikasi halal. Foto: CNN Indonesia

bakabar.com, MAGELANG - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Magelang menarget 100 sertifikat halal untuk 200 Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM pada 2023.

"Agar target itu tercapai, para pendamping halal saya harap mampu melakukan sosialisasi dan pendampingan secara langsung di kecamatan masing-masing," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Magelang Muhammad Miftah saat ditemui bakabar.com, Sabtu (13/5).

Baca Juga: Kagetnya Wapres Puluhan Ribu Produk di Kalsel Belum Bersertifikat Halal!

Menurut dia, target tersebut hasil tidaklanjut dari komitmen Kemenag Magelang sesuai Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Surabaya, 4 Februari 2023 tentang Sertifikat Halal yang menjadi program prioritas.

"Sesuai arahan Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, sertifikat halal adalah prioritas Kemenag, dan di tahun 2024 ditargetkan telah dapat menyelesaikan 10 juta produk," imbuhnya.

Lebih lanjut, Miftah menuturkan, pihaknya telah menyiapkan serangkaian pengetahuan praktis tentang daftar bahan, proses produk, dan tata cara mendaftarkan pada aplikasi Sihalal.

"Kami juga sudah menyampaikan ihwal kiat-kiat mendapatkan sertifikat halal agar pelaku UMKM agar bersedia mendaftarkan produknya," ujarnya.

Sementara itu, seorang pelaku UMKM yang memproduksi Madu Lanceng Dwi Tunggal, Trianto (37) menuturkan dirinya sudah mempersiapkan diri untuk mengajukan sertifikasi halal.

Baca Juga: Permudah Pelaku UMK, Bahlil: Jumlah NIB dan Sertifikat Halal Harus Sama

"Sertifikasi halal sedang saya usahakan untuk produk madu kami, yang memang 100 persen dibuat dengan bahan alami," tuturnya.

Sertifikat halal penting untuk produknya agar konsumen yakin bahwa madu buatannya memang layak dan bonafit.

"Istilahnya biar lebih mantap, bukan tiruan, dan tidak dicampur minyak aneh-aneh, murni untuk kesehatan," sambungnya.

Selama proses pengajuan, Tri merasa dirinya tidak dipersulit, bahkan malah terbantu oleh Kemenag Kabupaten Magelang.

"Beberapa kali kami pelaku UMKM sudah diundang, justru terbantu karena memang ada pendamping dan petugasnya, mulai cara sampai biaya dijelaskan," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner