bakabar.com, SURABAYA - Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan makan malam bersama. Cak Imin ingatkan soal netralitas.
Cak Imin menganggap pertemuan Jokowi dengan Prabowo itu adalah momen makan malam biasa. Namun, dia ingatkan soal netralitas pemimpin.
“Kita mohon mohon Pak Jokowi mengakhiri jabatannya untuk betul-betul menjaga netralitas,” kata Cak Imin saat berziarah ke Makam Sunan Ampel Surabaya, Sabtu (6/1).
Baca Juga: Ganjar Tak Pusingkan Keberpihakan Jokowi ke Prabowo
Menurut Cak Imin, Presiden dan jajaran di bawahnya harus netral. Jika tidak, maka akan ada ancaman bagi legitimasi pemilu dan keberlangsungan demokrasi.
“Begitu presiden dan anak buahnya enggak netral, pemilu akan hancur legitimasinya,” ucap Cawapres nomor urut 01 itu.
Selain itu, biaya penyelenggaraan Pemilu 2024 sebesar Rp71,3 triliun dinilai akan sia-sia. Demokrasi pun bakal terganggu.
“Demokrasi akan terganggu. Sampai tiga kali pemilu lagi belum tentu sehat. Bisa jadi kita mengulang dari nol,” ujar Ketua Umum PKB itu.
Baca Juga: Jokowi Temui Prabowo dan Airlangga, Ganjar Sindir Soal Etika
Cak Imin pun berharap agar masyarakat mengawal jalannya Pemilu 2024. Yakni dengan melawan kecurangan dan mengawasi presiden agar tetap netral.
Sebelumnya, Jokowi bertemu empat mata dengan Prabowo Subianto di sebuah restoran kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat (5/1). Hal ini menimbulkan banyak spekulasi. Terlebih, Prabowo kini berpasangan dengan putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
