bakabar.com, BANJARMASIN – Tingkat okupansi hotel di Kota Banjarmasin perlahan tapi pasti mulai mengalami perbaikan.
Misalnya di Nasa Hotel Banjarmasin, Jalan Djok Mentaya, Banjarmasin Tengah.
Setelah PPKM turun ke level II, presentasi tingkat huniannya mulai naik hingga 30-40 persen.
"Selama pelonggaran PPKM ada kenaikan, kita sangat bersyukur dan jangan ada PPKM lagilah," ujar Operasional Manager Nasa Hotel Banjarmasin Aad.
Menurutnya status PPKM level IV memberikan efek pengaruh domino yang sangat luar biasa terhadap tingkat okupansi.
Tingkat penjualan kamar dari tamu luar daerah terkadang nihil akibat mereka ragu datang ke Ibukota Provinsi Kalsel.
Dari 96 kamar yang tersedia hanya terisi saat waktu kerja, dari Senin hingga Jumat. Sedangkan akhir pekan malah keseringan kamar tidak terisi penuh.
"Keraguan datang, mempengaruhi biaya mereka ke Banjarmasin untuk cuma menginap saja," pungkasnya.
Ia menjamin pihaknya telah memberikan keamanan tamu untuk menginap di tempatnya.
Karyawan memprioritaskan protokol kesehatan (Prokes), seperti mendukung program vaksinasi Covid-19 dan displin mengenakan masker.
Seluruh pegawainya 100 persen mengikuti vaksinasi yang memang inisiatif dari PHRI.
"Karena mereka berinteraksi langsung dengan tamu dan harus dijamin keamanannya," katanya.
Sementara itu, Direktur Armani Pyramid Suites, Arie Soleh Mulia menyampaikan bahwa okupansi hotel sudah mulai meningkat saat PPKM turun ke level 2.
Namun belum normal seperti sebelum pandemi Covid-19 menyerang Banjarmasin.
"Kalau di Pyramid sampai akhir bulan kemaren masih belum mencapai 50%," imbuhnya.
Menurutnya lokasi hotel sangat berpengaruh terhadap tingkat okupansi. Armani berada di
Jalan Skip Lama, Banjarmasin Tengah.
Lokasinya agak ke dalam, ketimbang hotel di tengah pusat ibukota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
"Tamu kebanyakan dari daerah hulu sungai dan Kalteng. Akhir pekan biasanya mulai rame, Jumat dan Sabtu," ucapnya.