bakabar.com, BANJARBARU – Punya potensi menggerakkan sektor perekonomian, wisata petik melon di Banjarbaru mendapat apresiasi dari Ketua DPRD Fadliansyah.
Wisata petik melon terletak di Jalan Tambak Tarap, Kelurahan Syamsudin Noor, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru.
Ketua DPRD Kota Banjarbaru, Fadliansyah saat kunjungannya, Selasa (9/11), berharap wisata petik melon dapat jadi ikon wisata baru di Kota Idaman.
Wisata holtikultura yang dikelola Kelompok Tani Ngundi Rahayu itu menurutnya sangat potensial menarik banyak orang berkunjung ke Kota Banjarbaru.
“Jadi orang ke Banjarbaru bisa mampir ke wisata petik melon ini,” ujarnya saat ditemui bakabar.com di lokasi wisata petik melon.
Selain sebagai spot foto dan wahana refreshing, wisata petik melon itu disebutnya bisa juga sebagai wahana edukasi tanaman hortikultura.
Perlu diketahui, tidak hanya buah melon yang ditanam di sana. Ada juga tanaman lainnya seperti cabai, kembang kol, tomat, jeruk, kacang dan lain sebagainya.
Sebab itulah, Ketua DPRD Banjarbaru itu mengapresiasi Kelompok Tani Ngundi Rahayu atas keberhasilannya menciptakan wisata baru.
Fadli juga mendukung perkembangan wisata petik melon. “Kami DPRD membantu mempromosikan biar masyarakat tahu tentang wisata ini. Dan mendorong Pemkot agar memperbaiki infrastruktur, terutama jalan, saya sudah usulkan dilebarkan sedikit,” jelasnya.
Sebab dengan berkembangnya wisata petik melon itu, maka akan akan membantu Pemkot Banjarbaru mengoptimalkan sektor pertanian juga membantu perekonomian dalam hal meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Sementara itu, Sekretaris Kelompok Tani Ngundi Rahayu Hendri W mengatakan, yang paling diperlukan untuk mengembangkan wisata petik melon ialah jalan menuju lokasi.
Sementara untuk bantuan peralatan serta bibit dirasanya sudah cukup dan lengkap.
“Jalan menuju ke lokasi kita ini lumayan sakit, kalau bisa kedepannya cepat diaspal paling tidak pengerasan,” pintanya.
Itu, agar masyarakat mudah berkunjung dan 24 hektar luasan perkebunan mampu dimanfaatkan dengan maksimal.
Diceritakannya, kelompok tani juga masyarakat sekitar akan terbantu dari wisata petik melon.
Contohnya saja, dengan empat bungkus bibit melon, akan menghasilkan 4 hingga 5 ton buah. Jika harga per kilogramnya dibanderol Rp.8 ribu, maka dalam 1 ton akan diperoleh Rp 8 juta.
Menurutnya dalam masa pandemi ini, tentunya penghasilan dari wisata petik melon dapat membantu para petani.
“Kalau pengunjungnya seperti ini terus (banyak) dan dibantu jalannya bagus, tentu kami (petani) sangat terbantu,” tuntasnya.