bakabar.com, BARABAI – Posko Kemanusiaan Lintas Iman dari Keuskupan Banjarmasin, Caritas Keuskupan dan Gusdurian menyalurkan bantuan bahan bangunan untuk korban bencana banjir di Hulu Sungai Tengah (HST).
Bahan bangunan ditujukan untuk pembuatan hunian sementara atau Huntara. Khususnya bagi warga yang rumahnya rusak berat atau hilang akibat banjir di wilayah Kecamatan Hantakan dan Batu Benawa, HST.
Bantuan itu secara simbolis diterima Camat Hantakan, Kartadipura didampingi jajaran dari Dinas Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten HST di halaman Kantor Camat Hantakan, Selasa (23/2/2021).
Pastur C Cosmas MSF dari Keuskupan Banjarmasin menyampaikan, pihaknya bersama beberapa organinsasi lintas iman membantu sebanyak 12 unit Huntara.
“Bahan bangunan Huntara yang kami antar hari ini untuk warga Desa Hantakan dan Desa Baru-Waki. Kami juga mengirimkan para petugas medis yang akan melayani masyarakat di Desa Batu Tunggal,” kata Pastor Cosmas.
Rumah Huntara khusus untuk Desa Hantakan akan dibangun per unit. Tidak komunal seperti di Desa Baru Waki dan Alat.
“Diperkirakan Rp15 juta per unit dan yang kami antar hari ini yaitu bahan bangunan untuk tujuh unit Huntara dulu,” kata Cosmas.
Keuskupan, kata Pastor tetap berkomitmen membantu Pemkab HST. Salah satunya pembangunan Huntara sebelum pemerintah membangunkan rumah untuk warga.
“Mudah-mudahan dengan bantuan yang sederhana ini dapat membantu dan mengurangi beban warga yang terdampak banjir,” harap Pastor.
Kepala Dinas Perkim HST, HM Pajaruddin menambahkan, khusus di Desa Hantakan, ada 14 buah rumah yang rusak parah.
Hari ini dibantu oleh Caritas Keuskupan sebanyak 10 unit Huntara dan 2 unitnya untuk di Desa Baru.
“Mudah-mudahan kekurangannya nanti dibantu lagi dari Posko lintas Iman ini maupun organisasi lainnya yang peduli terhadap masyarakat yang rumahnya rusak parah akibat banjir,” kata Pajaruddin.
Pemkab, kata dia mengucapkan terimakasih kepada seluruh organisasi maupun perusahaan khususnya Posko Lintas Iman yang telah membantu masyarakat terdampak banjir.
“Saat ini sudah ada sebanyak enam unit Huntara yang dibangun. Tiga unit dari Pemkab dan dari komunitas atau organisasi sebanyak tiga unit, tapi yang komunal. Sebagian ada yang sudah selesai dan sebagian lagi sudah 70 persen yaitu di Desa Baru, Batu Tunggal dan Alat,” terang Pajaruddin.
