Kalsel

Positif Covid-19 di Banjarmasin Kini Tembus 1.000 Kasus

apahabar.com, BANJARBARU – Kota Banjarmasin menduduki peringkat tertinggi kasus penularan Covid-19 di Kalimantan Selatan hingga Kamis…

Featured-Image
Data sebaran kasus Covid-19 di Kalsel, Kamis (18/6). Foto-Istimewa.

bakabar.com, BANJARBARU – Kota Banjarmasin menduduki peringkat tertinggi kasus penularan Covid-19 di Kalimantan Selatan hingga Kamis (18/6).

Pemprov Kalsel melalui Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan (GTPP) Covid-19 sendiri melaporkan ada penambahan 118 kasus baru.

24 pasien positif di antaranya berasal dari Banjarmasin. Dengan demikian, hingga kini total seluruhnya menjadi 1.009 kasus Covid-19 di Banjarmasin.

Selain Banjarmasin, 118 kasus baru tadi terdiri dari 14 orang dari Kotabaru, 24 orang dari Banjar, 1 orang dari Barito Kuala, 2 orang dari Tapin, 2 orang dari Hulu Sungai Selatan, 10 orang dari Hulu Sungai Tengah, 10 orang dari Hulu Sungai Utara, 2 orang dari Tabalong, 12 orang dari Balangan dan 17 orang dari Banjarbaru.

Jika diakumulasikan seluruhnya positif Covid-19 di Kalsel jadi 2.326.

GTPP Covid-19 Kalsel menyebutkan 1.825 pasien positif di antaranya masih dalam perawatan, baik di rumah sakit maupun karantina secara khusus oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.

Perkembangan kasus Covid-19 Kalsel sore ini juga mencatat 15 pasien sembuh.

Ini terdiri dari 10 pasien karantina khusus Kotabaru, 1 pasien dari Banjar, 2 pasien dari Hulu Sungai Selatan dan 2 pasien dari Hulu Sungai Tengah. Seluruhnya menjadi 351 pasien yang telah dinyatakan bebas dari virus Corona.

Begitu pula dengan pasien positif yang meninggal dunia, dilaporkan kembali bertambah sebanyak 7 orang.

Seluruhnya adalah pasien dalam pengawasan (PDP) asal Banjarmasin yang meninggal dalam waktu berbeda yaitu pada 22 Mei, 25 Mei, 30 Mei, 31 Mei, 2 Juni dan 8 Juni.

Maka, dengan ini Kalsel telah mencatat terjadi 150 kasus kematian akibat Covid-19.

Sementara itu, pada periode yang sama jumlah PDP bertambah 15 pasien menjadi 280 PDP seluruhnya.
Sedangkan, orang dalam pemantauan (ODP) dilaporkan berkurang 51 orang dan tersisa sebanyak 825 ODP.

Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner