Penerimaan seleksi CPNS dan PPPK di Kalsel sendiri dilaksanakan setelah BKD menerima arahan dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN) untuk digelar serentak mulai Rabu, 30 Juni.
"Dari BKN kami sudah menerima acuan pendaftaran CPNS. Insya Allah hari ini dibuka," ujar Kepala BKD Kalsel, Sulkan kepada bakabar.com, Rabu kemarin.
Meski sudah mulai dibuka, Sulkan belum dapat memastikan kapan para pelamar dapat mendaftarnya.
Namun, pendaftaran bisa mengakses laman https://sscasn.bkn.go.id untuk mendaftar online.
"Nanti diumumkan di website resmi di BKD Kalsel," ungkap Sulkan.
Sekadar informasi, pada seleksi CPNS dan PPPK kali ini Pemprov Kalsel kebagian jatah 2.327 formasi.
Dari jumlah itu, formasi PPPK paling banyak yakni mencapai 1.906. Sementara CPNS hanya 421 formasi.
Khusus seleksi CPNS tidak ada penerimaan di kategori formasi guru. Berbeda dengan PPPK, jumlah formasi yang akan dicari paling banyak guru, yaitu 1.690 orang.
"Tenaga guru hanya akan direkrut melalui formasi PPPK," katanya.
Pada penerimaan CPNS dan formasi PPPK 2021 ada pula penerimaan tenaga kesehatan dan tenaga teknis.
Dirincikan, untuk formasi CPNS di kategori tenaga kesehatan jumlahnya sebanyak 232 orang. Sedangkan kategori tenaga teknis jumlahnya 189 orang.
Untuk formasi PPPK, kata dia, kategori formasi tenaga teknis terbilang lebih sedikit. Jumlahnya hanya 25 orang.
Sedangkan di kategori formasi tenaga kesehatan sebanyak 191 orang.
"Paling besar tahun ini ada di kategori formasi guru yang akan direkrut melalui formasi PPPK dengan jumlah 1.690 orang," ucapnya.
2. Pembatasan Mobilitas
Pembatasan Mobilitas di Kalsel, Pemprov Gerak Cepat Petakan 13 Titik
Rencana satu ini juga menyorot perhatian masyarakat luas. Merespons tingginya angka kasus penularan Covid-19, Markas Besar Polri berencana memberlakukan pembatasan mobilitas. Sasarannya, 316 titik atau lokasi di penjuru Indonesia. Kalimantan Selatan salah satunya.
Di Kalsel, lokasi pembatasan mobilitas tersebar di 13 titik. Lantas, di mana saja lokasinya? Penelusuran media ini, ternyata paling banyak tersebar di wilayah aglomerasi Kalsel.
"Lokasinya di Banjarmasin, Banjar dan Banjarbaru, itu paling banyak mobilitas kegiatan masyarakat," ujar Kapolda Kalsel Rikwanto ditanya bakabar.com soal penetapan lokasi pembatasan dan pengendalian mobilitas, Jumat 2 Juli.
Umumnya, sambung kapolda, pembatasan mobilitas diberlakukan seiring penyebaran Covid-19 yang terus membeludak.
“Penularan kan akibat banyaknya interaksi yang dilakukan berkaitan keperluan masyarakat. Tiga wilayah itu dipilih lantaran mobilitas masyarakatnya terbilang tinggi,” tuturnya.
"Sumbernya adalah mobilitas masyarakat yang sulit dihentikan karena menyangkut kegiatan sehari-hari baik bekerja maupun kegiatan ekonomi," sambung jenderal bintang dua itu.
Kendati begitu, pihaknya bersama pemerintah daerah terus memberikan edukasi maupun imbauan agar masyarakat bisa mengurangi mobilitas yang tak perlu.
"Kalau kegiatan di luar tak begitu penting enggak usah. Tak perlu interaksi, seperti ngopi-ngopi, atau segala macam enggak usah. Supaya penyebarannya juga enggak semakin besar," imbuhnya.
Walaupun tak memiliki zona merah, namun upaya menekan penularan tetap harus dilakukan. Lebih jauh, adanya 13 titik yang ditetapkan Mabes Polri untuk pembatasan dan pengendalian mobilitas itu berdasar laporan kondisi Kalsel saat ini.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya: