Kalsel

POPULER SEPEKAN: Covid-19 Varian Delta Masuk Kalsel, Delta Plus Mengintai

COVID-19 varian Delta akhirnya masuk Banua. Jika mengambil analogi dalam sepakbola, saat melawan Covid-19, Kalimantan Selatan (Kalsel)…

Featured-Image
Covid-19 varian Delta masuk ke Kalsel. Masyarakat pun diminta waspada, di antaranya dengan mengenakan masker dua lapis. Foto-dok

COVID-19varian Delta akhirnya masuk Banua. Jika mengambil analogi dalam sepakbola, saat melawan Covid-19, Kalimantan Selatan (Kalsel) tidak sedang menerapkan pertahanan grendel ala Italia atau formasi ekstra defensif lainnya.

Pertahanan Kalsel, dan barangkali juga banyak daerah lain di Indonesia, terlalu longgar, sehingga Covid-19 varian Delta bisa masuk dan memicu lonjakan kasus Corona pada Juli kemarin.

Data ini diperoleh dari laporan mingguan Kementerian Kesehatan pada 24-30 Juli 2021. Laporan tersebut mengungkap ada satu kasus varian Delta pada satu minggu terakhir di Kalsel. Whole Genum Sequencing (WGS) juga terjadi di Sulawesi Utara, Maluku, dan Papua Barat.

Untuk diketahui, kasus pertama Delta terkonfirmasi di Jakarta pada bulan Januari 2021 dan Papua Barat pada bulan Mei 2021 yang diikuti dengan lonjakan kasus Covid-19 di bulan Juni.

Sedangkan kasus pertama Delta di Maluku dan Sulawesi Utara terjadi saat dimulainya kenaikan kasus di bulan Juni. Walaupun ada penambahan jumlah spesimen yang dilakukan WGS dari provinsi Jambi, namun tidak ditemukan adanya kasus varian Delta.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebut varian Delta paling banyak menjangkit orang-orang yang belum menerima vaksin Covid-19.

Sementara menurut WHO, varian Delta ini sangat berbahaya. Penyebarannya jauh lebih cepat dari varian sebelumnya. Covid-19 varian Delta atau B.1.617.2 pertama kali dilaporkan di India pada Desember 2020. Varian ini telah ditemukan di lebih dari 74 negara, termasuk Indonesia. Selain varian Delta, ada beberapa varian lain dari virus Corona yang bermutasi, misalnya varian Alfa, Beta, Gamma, dan Lambda.

Di Kalimantan Selatan, kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan masih sangat rendah. Hal itu terlihat dalam pelaksanaan vaksinasi yang digelar di Gedung Olahraga (GOR) Hasanuddin.

Di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
(PPKM) Level IV, proses vaksinasi yang diikuti ribuan orang berlangsung jauh dari kata kondusif.

Kerumunan besar masyarakat saat antre vaksinasi bahkan membuat Menteri Muhadjir geleng-geleng kepala. Dia pun meminta agar vaksinasi dilaksanakan di ruang terbuka untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Kemarin, Pj Gubernur Kalsel, Safrizal, meminta masyarakat untuk mengenakan masker dua lapis. Masker jenis ini dinilai lebih aman untuk mencegah sebaran virus Covid-19 varian Delta.

Covid-19 varian Delta terus mengancam masyarakat. Dengan kondisi kepatuhan yang rendah terhadap protokol kesehatan, ancaman virus ini pun nampaknya tidak akan segera berakhir dalam waktu dekat. Apalagi jika nanti varian baru Covid-19 yang bernama Delta Plus kembali masuk ke Banua.

Masuknya Covid-19 varian Delta mestinya bisa membuat kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan meningkat. Jangan sampai menunggu lebih banyak kematian baru kemudian menyadari betapa pentingnya mematuhi protokol kesehatan.

Ingat lah bahaya varian Delta Plus. Atau nanti mungkin bisa bermetamorfosa menjadi Delta Plus-Plus. Ya, memangnya panti pijat saja yang bisa plus-plus?

Mari jaga protokol kesehatan!



Komentar
Banner
Banner