Buronan Melawan, Polisi di Banjarmasin Hilang Ditelan Arus Sungai Martapura
"Kami terus melakukan penyisiran dalam radius 500 meter dari titik titik tenggelam," ujar Anggota BPBD Banjarmasin, Yosida dihubungi bakabar.com, Jumat siang.
Penyisiran menggunakan sejumlah perahu karet dilakukan bersama Satuan Polairud Polresta Banjarmasin, Polairud Polda Kalsel, Basarnas Banjarmasin, Lanal Banjarmasin dan rekanan emergensi.
Kendati demikian, tim rescue menemui sederet kendala selama penyisiran. Utamanya, arus air yang cukup deras, keruh, sampah sungai hingga pusaran air bawah.
Khusus pusaran air dan keruh, kata dia, membuat jarak pandang terbatas. Personel rescue dilaporkan kerap kebingungan saat menyelam.
"Air deras saat menyelam," ucapnya.
Tepat pukul 8 malam nanti pihaknya akan melakukan penyisiran besar-besaran saat bertepatan dengan 24 jam hilangnya dua korban tersebut.
Tim SAR gabungan akan menutup dua titik dari ujung kanan dan kiri. Transportasi sungai tetap dibolehkan melintas namun dengan kecepatan rendah.
"Kita minta tolong Basarnas untuk melakukannya," pungkasnya.
Kronologi Tenggelam
Kronologi Tenggelamnya Anggota Buser Banjarmasin Saat Memburu Buron Penganiayaan
Jumat (9/4) malam, Bripka M bersama rekan-rekannya melakukan perburuan terhadap F, terduga pelaku penganiayaan.
Bripka M gugur usai terlibat pengejaran seorang buronan kasus penganiayaan.
Insiden nahas terjadi tepat di bantaran Sungai Martapura, kawasan Pasar Sudimampir, Banjarmasin Tengah, sekira pukul 20.00 saat pengejaran dilakukan Tim Buser.
Pengejaran bermula saat Unit Reskrim Polsek Banjarmasin Tengah mendapati informasi F yang sudah lama masuk daftar pencarian orang (DPO).
"Anggota mendapat informasi kalau F sedang memancing di dermaga belakang Pasar Sudimampir," ujar Wakapolresta Banjarmasin, AKBP Sabana Atmojo di lokasi kejadian.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya: