News

Polda Kalsel Tanam Jagung di Atas Lahan 16 Hektar di Kuartal IV

Pada kuartal IV ini, Polda Kalsel kembali melaksanakan penanaman jagung di Desa Padang Panjang, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Rabu (8/10).

Featured-Image
Polda Kalsel melaksanakan penanaman jagung serentak kuartal IV di Desa Padang Panjang, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Rabu (8/10). Foto: Syahbani

bakabar.com, BANJARMASIN – Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung program Swasembada Pangan Nasional 2025. 

Pada penanaman jagung serentak kuartal IV ini, Polda Kalsel kembali menanam bibit jagung fdi atas lahan seluas 16 hektar di Desa Padang Panjang, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Rabu (8/10).

Kegiatan penanaman ini juga berbarengan dengan penanaman serentak yang dipusatkan di Provinsi Banten, yang dihadiri pejabat pemerintah pusat, Kapolri, serta Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka.

Kapolda Kalsel Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian penting dalam meningkatkan produksi jagung di wilayah Kalsel. Ia juga mengapresiasi dukungan dan perhatian pusat terhadap pelaksanaan program ketahanan pangan di daerah.

“Apresiasi dari pimpinan ini menjadi motivasi bagi kami. Produksi jagung terus bertambah, terutama di kuartal keempat ini. Kami berharap hasil panen meningkat dibanding kuartal ketiga, yang mencapai 1.759 ton lebih. Target kami di kuartal empat ini bisa mencapai 3.400 ton,” ujar Kapolda.

Rosyanto menambahkan, dukungan dari Pemerintah Provinsi Kalsel juga sangat membantu pelaksanaan program tersebut. “Kami berterima kasih kepada Pemprov atas bantuan alat panen combine harvester serta dua unit traktor,” katanya.

Selain itu, Polda Kalsel juga mendorong para petani lokal agar terus semangat meningkatkan produktivitas. “Pada 25 Oktober nanti, kami akan melaksanakan panen di lahan seluas 70 hektar di wilayah Sungai Danau,” tambahnya.

Ia mengungkapkan, harga jagung di tingkat petani juga menunjukkan tren positif. “Saat ini pengepul dan tengkulak sudah membeli jagung dengan harga di atas Rp3.800 per kilogram, meski kadar airnya masih di atas 25 persen,” ungkapnya.

Menariknya, Kapolda Kalsel juga menyinggung hasil penelitian terkait bahan tambahan berupa batu alam yang asal korea untuk memperbaiki kualitas tanah. 

“Batuan dari Korea sudah diteliti, bisa diurai dan dimodifikasi menjadi biogeo masa teraktivasi. Ini dapat mempercepat kenaikan pH tanah dan lebih ekonomis dibanding perlakuan dolomit atau pupuk kandang ayam,” jelasnya.

Sementara itu, Gubernur Kalsel H. Muhidin menyatakan dukungan penuh terhadap upaya Polda Kalsel. “Kami bantu empat alat combine harvester untuk mempercepat proses panen. Pemerintah daerah siap mendukung agar produksi jagung di Kalsel terus meningkat,” ucapnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner